🌷 [15] Become A Maid?

4.3K 189 34
                                    

VOTE DAN KOMEN....

Chapter 15:  Become A Maid?

You are the definition of a little devil, more creepy and more frightening.

You are the definition of a little devil, more creepy and more frightening

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Raqa Abimanyu Dinata-
•••

"KAK RAQA! TUNGGU DONG!" panggil Nabilla sambil berlari membawa sketchbooknya.

Sejak kejadian syarat gila yang diucapkannya tadi, Raqa memilih menjauh dari cewek itu. Namun Nabilla tetap Nabilla, dia cewek keras kepala sekaligus manja, yang membuat Raqa pusing setiap harinya.

"Apaan?" Raqa bertanya malas. "Lu nggak capek ngejar-ngejar gue?"

"Nabilla… huh ah, ca… pek." Napas Nabilla masih ngos-ngosan usai berlari tadi, tangannya memegang lutut kecapean. "Nabilla mau Kakak nepatin janji."

"Gue nggak ada janji ke elu, jangan coba-coba nipu," tukas Raqa.

"Nabilla jujur, Kak Raqa lupa soal bisikkan Kakak tadi? Atau pura-pura lupa? Kakak ngomong bakalan nurutin semua permintaan aku kalau aku tutup mulut."

"Itu bukan janji tapi imbalan karena lu udah tutup mulut."

Nabilla tidak habis akal. Ia bersedekap angkuh menatap Raqa. Melihat pintu ruang kepsek terbuka, ia tersenyum.

"Imbalan? Nabilla ganti kalimatnya deh. Nabilla mau Kakak kasih imbalan itu sekarang. Mau ya. Mau dong, kalau nggak Nabilla kasih tau sama Pak Guru tadi. Kalau Kak Raqa pernah tidur sama cewek. Terus cium… ih, Nabilla nggak mau nyebut ah, takut dosa. Kata Bunda nggak boleh ngomong yang jorok—"

"Bawel," sela Raqa. "Sana dah, gue nggak akan pernah nurutin permintaan lu yang pastinya aneh itu."

"Aneh? Padahal aku belum ngomong apa-apa loh, Kak," titah Nabilla. Ia tersenyum miring lalu mendekat, menarik ujung seragam Raqa. "Kak Raqa nunduk dikit dong, aku mau bisikkin sesuatu nih."

Raqa mendengus. "Nggak! Salah lo yang pendek! Gue banyak kerjaan, nggak ada waktu dengerin bisikkan iblis kecil kayak lu."

"Tuh, mulutnya cabe lagi. Pengen disumpel pake susu Nabilla kayaknya nih, biar manis."

Jleb. Langkah Raqa terhenti, ia menelan saliva susah payah. Entah kenapa kalimat Nabilla berhasil membuatnya berpikiran ambigu. Gila, dasar iblis kecil, gue kan jadi mikir yang aneh, batin Raqa.

Ia mengusap wajah gusar lalu berbalik menatap Nabilla. Cowok itu sedikit membungkuk guna mendekatkan telinganya.

Dalam jarak sedekat ini Nabilla merasakan degup jantungnya yang menggila. Bagaimana tidak? Wajah Raqa sangat dekat dengannya.

RaquillaWhere stories live. Discover now