Fall

9.4K 687 101
                                    

Semua model itu cantik.

Beberapa model itu menarik.

Sebagian model itu menggoda.

But every model not Bae Joohyun.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kedua mataku masih terpaku pada hasil potret wanita bergaun tipis putih di kamera ku. Setiap pose yang ia gunakan sangat bagus, auranya memancar kuat, dan ekspresif. She's good, and hella fine. Tidak heran kenapa papan papan etalase fashion dan majalah sering sekali menggunakannya sebagai model.

Sekilas dia cukup atraktif.

Yah, hanya sekilas.

Aku menoleh kearah model bersurai cerah itu, mendapati tubuh tingginya itu sudah diselimuti fluffy blanket yang menutupi sebagian tubuhnya. Aku melempar senyum wanita itu. "kerja bagus Nona Jung, kau selalu mengesankan."

Jung Soojung, si model berwajah dingin itu membalas senyumku lalu membungkuk sekilas sebelum melangkah meninggalkan set photo.

Pemotretan sudah selesai, semua orang terlihat sibuk berlalu lalang dengan tugas mereka masing masing, termasuk aku. Aku mencabut kabel koneksi kamera-ku, menggulungnya, lalu menyimpannya kedalam tas. Baru saja tanganku bergerak memasukan kamera kedalam tas, suara cempreng itu menghentikanku.

"jangan dirapihkan dulu! Kita masih punya satu schedule lagi!"

Ah, itu Jimin.

Sahabatku yang rangkap jadi asisten.

Masih tergambar jelas di ingatanku saat aku mengangkat Jimin sebagai asisten. Pada saat itu semua orang menatapku dengan pandangan, Taehyung mengangkat laki-laki sebagai asistennya? Dia gay, ya?

Dan yah, sejak saat itu ada rumor jika diriku memiliki kelainan orientasi seksual.

I mean, apa salahnya menunjuk seorang laki-laki sebagai asisten? Toh, hanya asisten kerja. Lagipula kinerjanya bagus. Dia cekatan dan jujur, tidak seperti asisten-asistenku sebelumnya yang mayoritas adalah wanita. Hampir semua mantan asistenku tidak jeli dalam bekerja dan tidak professional. Mereka terlalu membawa hati mereka di jam kerja. Bisa di lihat dengan tugas mereka yang seharusnya mengurus schedule hectic-ku malah beralih jadi mengurus kehidupan pribadiku dan menggoda-ku seakan aku akan tertarik dengan mereka.

Cih, bahkan para model hasil jepretanku saja tidak cukup menarik perhatianku, apalagi mereka?

Don't got me wrong, aku hanya berkata jujur.

Dan poin terakhir, Jimin adalah teman terbaikku sejak SMA yang saat itu kebetulan menganggur dan aku butuh asisten cekatan tanpa menye-menye saat itu. Jadi tidak salah kan?

Tapi realitanya malah rumor itu menyebar dan mengatakan, Taehyung terlalu sering bertemu dengan wanita seksi dan cantik, makanya ia mati rasa dengan lawan jenisnya.

Pada awalnya aku tidak begitu mempermasalahkan rumor bejat itu. Hingga pada akhirnya aku sadar semua orang, termasuk orang-orangku, mulai memandangku aneh saat Tzuyu-model kebangsaan Taiwan yang kebetulan bekerja denganku, aku tolak mentah mentah.

VIEWWhere stories live. Discover now