Light Outside

2.4K 279 74
                                    

Love.

Four letters with a big meaning.

Dan Taehyung pikir, ia sudah cukup dewasa untuk mengerti artian kata tersebut.

Lelaki itu sudah mengenal cinta, bahkan telah merasakan the pleasure of love itu sendiri. Taehyung mencintai istrinya. Taehyung mencintai wanita yang resmi bergelar sebagai pasangan sehidup sematinya, Kim Yerim. Tidak ada yang lain.

Namun kehadiran wanita yang mengulum senyum lebar di hadapannya, berhasil membuat pria Kim itu berpikir ulang mengenai cinta.

Wanita itu menatapnya lembut dengan manik jernih berkilauannya. Senyum manis yang mengulum bibir itu berhasil membuat Taehyung lupa bagaimana caranya bernapas untuk sesaat. Rongga dada pria itu meletup letup hebat, seakan ada pesta kembang api yang bermain main di dalamnya. Adrenaline menyelimuti tubuhnya dan ribuan kupu kupu hinggap di perut lelaki itu.

Ini, bukan cinta, 'kan?

"hei, Kim Taehyung. Kenapa diam saja, huh?" alunan suara indah bagaikan petikan harpha itu mengalir di telinganya, membuat pria Kim itu sekilas tersadar dari lamunan gilanya. Namun masih belum memendam degupan gila yang menjamahi dadanya.

Taehyung menarik senyum kecil ditengah kegugupannya. "maaf, tiba tiba saja aku teringat pizza yang kita makan waktu itu." ia berdusta. "kau bicara apa tadi?"

Lelaki itu memajukan sedikit tubuhnya. Menyenderkan tubuh tegap itu pada meja berbalut taplak putih mahal yang dihiasi lilin dan gelas gelas kristal cantik berisi anggur putih terbaik di dataran Prancis. Obsidian pria itu tertuju pada pualam terindah di hadapannya. Senyumnya mengembang seiring melihat wanita di hadapannya menaikan sedikit ujung bibir tipisnya.

Bagaimana bisa dia hanya tersenyum kecil namun tampak secantik itu?

Joohyun mendesis kecil. "kau bilang pizza-nya tidak tidak enak." wanita itu terkekeh, tanpa menahu letupan di rongga dada Taehyung semakin menggila melihatnya. "istrimu bernama Kim Yerim bukan?"

Lelaki bersurai legam itu tidak menjawab. Ia menegakan sedikit tubuhnya lalu menyeruput anggur manis dari gelasnya tanpa berniat menanggalkan matanya dari Joohyun. Astaga, bagaimana bisa ia mengalihkan pandangannya dari wanita itu?

"kau tahu, namanya sedikit mengingatkanku dengan cornflower. Euphoria: An intense excitement and happiness. Bahkan dari namanya aku sudah bisa membayangkan betapa menyenangkan dia, persis seperti yang kau ceritakan. Kau beruntung memilikinya, Tae."

But your husband much luckier than I am, Joohyun.

"suamiku, Jungkook, pasti senang bertemu dengannya. Mereka memiliki banyak kesamaan." senyum Joohyun semakin melebar. Menjadikan Taehyung kembali lupa bagaimana caranya mengisi rongga paru parunya.

Wanita ini berbahaya.

Tapi persetanan dengan betapa bahayanya senyum wanita itu, Taehyung ingin melihatnya lagi.

"kau berpikir seperti itu?" tanya Taehyung, dengan harapan dapat melihat kurva kesukaannya itu kembali merekah-yang dibalas anggukan kecil oleh Joohyun.

Astaga, dia sangat manis.

"bagaimana jika setelah liburan ini selesai, kita pertemukan mereka?"

Taehyung berdeham. "kau atur saja tanggalnya, Bae. Mereka tampaknya cocok." ia bergerak memangku wajahnya.

"they will, kita pasti akan terlihat seperti the third-wheel di antara mereka."

Wanita itu menolehkan kepalanya. Menatap kembali pion kebesaran negara prancis yang tampak berkilauan dari tempat di mana mereka menghabiskan makan malam mereka. Hati wanita itu berdesir menyadari betapa indahnya menara Eiffel di malam hari. Tampak berkelap kelip dan begitu romantis. Apalagi restaurant mewah tempat Taehyung membawanya, menambahkan kesan romantis dari tempat ini.

Ah, tidak salah orang orang mengatakan Paris sebagai kota romantis.

Joohyun kembali menolehkan pandangannya pada Taehyung. Entah mungkin karena efek suasana atau cahaya lilin yang terbias pada obsidian kelamnya, namun pria itu tampak jauh lebih tampan dari biasanya. Tanpa ia sadari, jantungnya berdesir untuk pria itu.

Wanita bersurai legam itu terkekeh, kota ini terasa jauh lebih romantis karena kehadirannya.

"kenapa kau menatapku seperti itu?" gurau Joohyun.

Taehyung menggeleng kecil sembari mengukir senyum lembut. "kau cantik."

Tidak membiarkan Joohyun menanggapi perkataannya, Taehyung kembali membuka mulutnya. "they will be our third-wheel, tho. Bukankah kita juga cocok bersama?"

Bodoh jika Joohyun menyetujui perkataan Taehyung tadi. Namun hatinya tidak bisa berdusta. Ia tidak bisa mengelak. Wanita itu mengangguki perkataan Taehyung, menjadikan senyum lelaki di hadapannya itu tampak semakin mengembang dari sebelumnya. Semakin menawan.

Sembari menarik nafasnya dalam demi menenangkan degupan jantung di dadanya, lelaki itu kembali menyenderkan tubuhnya pada meja. Mengunci lekat lekat ukiran Tuhan paling cantik yang pernah lelaki itu lihat dalam kedua obsidiannya. Menatap dengan sepenuh hati wanita yang sudah menyandang sebagai istri orang lain namun begitu lancang mencuri hatinya, yang sudah menjadi suami orang.

But this sensation, his mind, his heart, his body, and his love can't lie.

Kim Taehyung sudah terperosok terlalu dalam. Lelaki itu sudah terperosok dalam pesona seorang Bae Joohyun.

Melalui bibirnya yang mengulum senyum menawan, Kim Taehyung berkata, "kalau begitu, let's leave our partner, lalu menikahlah denganku."

________

A/N:

weh, serem mainannya istri orang.

makasih udah baca :) semoga kalian suka yaaa :D

dah, aku balik nugas dulu. 👋

ryukheii, 2019.

VIEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang