That night

5.8K 545 34
                                    

Kim Taehyung, aktor muda kenamaan itu mengusap bibirnya beberapa kali tanpa melepas pandangannya pada wanita bersurai legam yang berdiri di ujung ruangan, membelakanginya tanpa sedikitpun mencuri pandang kearahnya sebagaimana yang ia lakukan saat ini.

Menarik.

"jangan usap usap terus bibirmu seperti itu, nanti lip make up-nya rusak." Taehyung menoleh kearah wanita-seorang make up artist yang merengut manja padanya. Wanita itu menekuk bibirnya yang dilapisi lip gloss cherry yang seharusnya terlihat menggoda di mata. Tapi sayang, bibir itu tidak semenggoda itu.

Lelaki itu menarik ujung bibirnya, mengulas senyum nakal yang berhasil membuat wanita yang berprofesi sebagai make up artist itu berdegub kencang. "tidak apa apa, karena kau akan segera membenarkannya lagi, nona."

Suara berat milik Taehyung berhasil membuat wanita itu berdesir hebat. Terlebih dengan nada rendahnya, ia menggodanya.

Player, itulah julukan aktor muda kenamaan yang terlihat manis dan menggemaskan di depan layar-namun menyembunyikan jiwa player yang siap menggoda setiap wanita dengan suara beratnya yang seksi di belakang layar. Dan semua pekerja di belakang layar tahu jelas watak tersembunyi dari Kim Taehyung.

And they love it.

"baiklah, jika itu yang kau mau." make up artist itu mencolek dagu Taehyung genit.

Sepergian dari make up artist genit itu, Taehyung dengan segera mendekatkan dirinya ke depan cermin. Membenarkan helaian helaian rambut sekaligus penampilannya meskipun jauh dalam hatinya ia tahu, ia selalu tampak sempurna. Bahkan jika Taehyung harus menggunakan pakaian yang terbuat dari karung goni sekalipun.

Tapi kali ini, ia harus tampil lebih dari sekedar sempurna. Tidak mungkin ia menggoda mangsa barunya dengan tingkat ketampanan yang menurutnya biasa saja bukan?

Selesai menata penampilannya di cermin, Taehyung segera berdiri dari tempat duduknya. Menghadap lurus kearah wanita yang sedari tadi masih menghiasi pikirannya. Sembari mengantungi satu tangannya di celana, ia mengulas senyum sebelum bertanya pada pria yang sibuk dengan ponsel keluaran terbaru itu.

"hyung, berapa banyak waktuku sebelum pemotretan?"

Jung Hoseok, pria bersurai kemerahan itu seketika menoleh. Dahinya mengerut-mengira ngira berapa jam yang mereka punya. "dua jam paling lama. Ada apa?"

Taehyung mengangguk pelan, mata obsidiannya kembali jatuh pada wanita bersurai legam yang-oh, mengikat asal rambutnya tinggi. Memamerkan tengkuk mulus yang terlihat sangat menggoda di matanya. Ia yakin, dengan rambut yang ia ikat asal itu membuat penampilan wanita tersebut messy yet attractive to him.

Dan mungkin akan semakin atraktif jika ia yang mengacak penampilannya.

"aku ingin semuanya keluar dari ruangan ini!"

Suara Taehyung yang lantang seketika menyita perhatian seisi ruang tunggu yang disediakan oleh pihak studio tersebut pada Taehyung yang menyender santai pada meja, menatap pria berahang kokoh berbingkai wajah rupawan yang baru saja mengeluarkan kalimat perintah yang lagi lagi tidak masuk akal bagi mereka.

Hoseok pernah beralasan pada para pekerja bahwa Taehyung membutuhkan banyak waktu sendiri, ia juga memiliki tingkat stress yang tinggi sehingga mereka harus menyediakan ruang sendiri untuknya. Padahal jauh di dalam sana, Hoseok tahu jelas keinginan tersembunyi seorang Kim Taehyung yang sangatlah needy.

Taehyung menaikan satu alisnya, menyadari sebuah fakta unik yang lagi lagi mengusik pikirannya. Semua orang memang mengalihkan perhatiannya pada Taehyung, kecuali wanita berkuncir acak incarannya yang bahkan tidak bergerak satu centi pun dari tempatnya.

VIEWWhere stories live. Discover now