4 o'clock

2.2K 269 38
                                    

Jantung milik Taehyung hampir saja lepas dari tempatnya saat kedua obsidian gelap milik lelaki bersurai legam itu menangkap pada sesosok bayangan yang menyender di pintu kaca penghubung balkon kamar yang ia tempati.

Salahkan ia yang menolak memasang gorden pada pintu kaca tersebut. Katanya sih, ia tidak mau memasang gorden karena ingin menikmati pemandangan sunset dan sunrise dari jendela pintu tepat setelah ia membuka mata.

Tapi bukannya disuguhkan pemandangan indah, lelaki itu malah tersuguhkan bayangan yang menyender di pintu terasnya.

Bayangan gelap itu kemudian mengetuk pintu kaca tersebut. Menimbulkan suara nyaring yang berhasil membuat Taehyung harus mengurungkan niatnya untuk kembali bergerumul dalam selimut. Ia menyingkirkan selimut yang ia gunakan lalu segera mengambil langkah menghadap pintu kaca tersebut.

Persetanan dengan hantu, yang jelas Taehyung benci tidurnya diusik!

Okay, Taehyung memang tidak percaya mahluk astral, hantu, warewolf, atau semacamnya. Lelaki itu pikir, mereka hanyalah ilustrasi dan imajinasi yang orang barat buat untuk menakut takuti anak kecil untuk pesta Halloween. Dan lagi pula, dibanding hantu dan mahluk astral lainnya yang terilustrasikan sempurna di buku buku dan internet, Taehyung jelas lebih takut pada sesosok yang berada di balik kaca tersebut. Ia mungkin tidak menyeramkan, tapi ia sama menjengkelkannya dengan para hantu yang tiba tiba saja lompat di screen-lengkap dengan background music yang mengguncangkan dada.

Lelaki itu mendesis, "Joohyun."

Joohyun, wanita yang masih lengkap dengan balutan piyama kelinci tersebut tersenyum puas saat mendapat sesosok Taehyung dari balik pintu kaca. Tidak perlu banyak basa basi, wanita tersebut mengisyaratkan pada Taehyung untuk segera membuka pintunya-dan tentu saja segera terealisasikan oleh Taehyung. Toh, tidak enak menyemprot seseorang dengan batas penghalang di antara mereka bukan?

Belum sempat lelaki itu membuka mulutnya untuk protes pada tetangga-rangkap teman seumur hidupnya itu, Joohyun segera membungkam mulut Taehyung. Wanita itu berkata, "ayo makan mie instant!"

Taehyung melepas bungkaman di mulutnya, "mie instant? Sekarang?"

Wanita itu mengangguk riang. "mini market di ujung jalan buka 24 jam kok."

"astaga, Joohyun! Sekarang pukul empat pagi!"

"lalu kenapa?" Joohyun mengerjap polos. "aku yang traktir kok, kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Hanya perlu temani aku dan makan disana."

"kenapa tidak makan di rumah saja sih?"

"sensasinya berbeda, Taehyung." Joohyun kembali menekan kata katanya, "berbeda!"

Lelaki itu mau tenggelam saja rasanya. Sudah jelas bukan kenapa Taehyung tidak takut pada hantu dan kawan kawannya itu? Toh, tetangganya yang satu ini jauh menyeramkan sekaligus memuakkan daripada hantu dari film manapun.

Jam tidurnya kacau, dibangunkan pukul empat pagi hanya untuk makan mie instant di mini market, menolak makan di rumah-baru jam empat pagi namun Taehyung sudah mendapatkan tiga aspek kuat untuk meyakinkan dirinya untuk segera pindah rumah. Cih, jika dari jam empat pagi saja Taehyung sudah jengkel pada Joohyun, apalagi kemarin hari?

Taehyung mengacak rambutnya kasar, "kenapa harus sekarang, sih? Kau tahu aku ada kelas pagi hari ini. Kita makan mie nanti siang saja, ya?"

"ayolah, Tae. Temani aku. Hitung hitung traktiranku sekaligus sarapan kok."

"tidak ada orang yang pergi ke mini market pukul 4 pagi hanya untuk makan mie instant, Joohyun."

VIEWKde žijí příběhy. Začni objevovat