The Underground Devil (ii)

1.9K 283 70
                                    

Joohyun meniti maniknya pada wanita cantik dengan gaun abu-abu yang tampak berkilauan di ujung sana. Tanpa melepas pandangannya dari wanita itu, Joohyun bertanya pada Bibi Moon. "Siapa dia?"

Wanita paruh baya itu mencuri pandang pada objek yang Joohyun teliti lalu tersenyum seraya mengelap mangkuk-mangkuknya, "Itu Kim Jisoo."

"Kim Jisoo?"

Bibi Moon mengangguk, "Makan malam Tuan Muda yang selanjutnya." ucapnya seraya menaruh mangkuk-mangkuk dengan ornamen Tiongkok itu di atas nampan. "Dan mangkuk-mangkuk ini akan menjadi wadahnya. Tuan Muda Taeyong meminta untuk dibuatkan gulai otak, sedangkan Tuan Muda Taehyung meminta untuk dibuatkan sup jantung kaldu."

Satu hembusan napas berat keluar dari hidung Joohyun. Oh astaga, kenapa semua orang di mansion ini sangat tidak berperasaan? Gulai otak manusia dan sup jantung kaldu-astaga, ia hampir muntah. Jika ia kira kasus yang biasa ia tangani di IGD sesaat menjadi dokter dulu sudah memompa isi lambungnya, ternyata berada di mansion ini lebih dari itu. Tebak sesuatu yang lebih lucu, kelak organ tubuhnya juga akan menjadi isi dari mangkuk-mangkuk itu.

Berusaha menelan kembali isi perutnya yang hampir merayapi kerongkongan, Joohyun menata Bibi Moon dengan mata sedikit berair. "Tapi kenapa dia tampak seperti itu?" Joohyun kembali menaruh pandangannya pada wanita bernama Kim Jisoo yang tengah berdiri di depan daun pintu dapur.

Dia tidak tampak seperti seseorang yang akan dibunuh secara sadis dan dimutilasi. Rambut wanita itu tampak legam terawat, wajahnya mulus dan teduh seakan habis keluar dari perawatan salon, kulitnya bersih tanpa luka maupun memar, dan gaun yang ia gunakan-tampak jauh lebih cocok digunakan untuk menghadiri festival topeng di Spanyol ketimbang menjadi pakaian pengantar kematian.

Cantik, tapi sayang sekali harus menjadi isi perut para The Tae setelah ini.

"Sebelum menjadikannya menjadi sajian makan malam, Tuan Muda akan memperlakukan makanan mereka seperti ratu. Membawanya ke salon, membelikannya makanan mewah, memberikannya pakaian yang indah-persis seperti ratu. Namun keesokan harinya, Tuan Muda akan membawanya ke ruang eksekusi."

Wanita bermanik cerah itu menelan liurnya lamat, "Jadi besok..."

Bibi Moon mengangguk, "Ya, dia akan dibunuh besok."

Astaga Tuhan. Joohyun menundukan kepalanya, meneliti pakaian kumal yang ia gunakan dan kulit tubuhnya yang tampak kusam. Hatinya meringis, apakah sesaat ia akan dibunuh nanti ia akan seperti itu juga? Apa mereka akan memberikannya pakaian yang layak dan makanan yang jauh lebih layak dari sup jari manusia? Apa mereka akan berhenti menyetubuhi tubuhnya? Apa mereka akan membawanya ke salon dan menjadikannya wanita yang tampak lebih sedap dipandang sebelum berakhir berdarah di bawah belati para Tae?

"Kesalahan apa yang dia lakukan?" cicit Joohyun ketakutan yang berhasil membuat Bibi Moon tersenyum.

"Kesalahan biasa, dia tidak bisa memuaskan Tuan Muda Taehyung." wanita paruh baya bertubuh gemuk itu kembali menaruh mangkuknya di atas nampan, lalu mengeluarkan ponsel khusus pekerjanya dari kantung celemek kuning yang ia gunakan. Senyumnya mengembang melihat pesan yang tertera di layar itu. "Joohyun,"

Wanita bersurai legam itu menoleh padanya. Kedua manik kelamnya tampak membola dan berkilauan di bawah sinar lampu. Kulitnya putih bersih dan merona, tampak tiada celah dan persis seperti tofu. Bibirnya tampak tipis dan penuh diwaktu yang bersamaan, meruam indah meski tiada polesan perona bibir di atasnya. Bibi Moon tersenyum tipis menatap wanita Bae itu-Dia sangat cantik, pantas Tuan Muda menyukainya.

"Tuan Muda Taehyung meminta kau datang ke kamarnya."

**

"Taeyong sedang ada urusan di luar kota minggu ini, makanya aku dapat merasakanmu lebih lama ketimbang biasanya." senyum penuh kemenangan terbit pada bibir Taehyung sebelum melirik sekilas wanita yang bersender nyaman pada bahunya. "Kuharap dia datang membawa daging baru, kurasa Kim Jisoo tidak memiliki daging yang nikmat."

VIEWWo Geschichten leben. Entdecke jetzt