Dancing With A Stranger

3.1K 327 42
                                    

Bau busuk di sekitarku berangsur hilang sesaat aku melangkah masuk ke dalam supermarket besar di pinggir kota yang lagi lagi sudah ditinggal pekerjanya. Aku yakin tempat ini juga sempat di jarah habis habisan seperti supermarket lainnya. Dan aku juga yakin, mahluk itu juga sempat menginjakan kaki di tempat ini.

Dengan mengendap endap, aku perlahan memasuki supermarket yang pintunya sudah copot dari engselnya. Kedua telingaku ku pertajam, memastikan tidak ada suara yang keluar dari sekitarku. Mataku waswas memerhatikan sekitar, memastikan tidak ada siapapun di tempat ini.

Setelah memastikan tempat ini cukup aman, aku segera melangkah cepat ke lorong makanan dan minuman. Mengambil persedian sebanyak mungkin lalu menyimpannya di tas gunung yang sudah kubopong berminggu minggu.

Kembali mengendap endap, aku melangkah ke lorong perawatan tubuh dan mengambil beberapa pack pembalut dan perlengkapan mandi meskipun aku tidak begitu yakin bisa mandi dalam beberapa hari kedepan mengingat situasi kota masih sangat kacau dan aku tidak mau mengundang mahluk mahluk itu untuk memakanku disaat aku sedang mandi.

Terakhir aku membasuh tubuhku mungkin adalah seminggu yang lalu, disaat mahluk mahluk yang kusebut dengan zombie itu tiba tiba saja datang-menyerang seisi kota dan menghabisi seluruh penduduknya. Dan aku yakin, hanya aku manusia yang belum terinfeksi di kota ini. Aku sudah tidak menemukan keberadaan manusia hidup sejak beberapa hari belakangan.

Semua yang ku lihat sekarang adalah kota yang hancur, darah dimana mana, potongan tubuh yang terlepas, dan mahluk yang bertanggung jawab atas kerusakan ini-zombies.

Entah bagaimana aku bisa tetap hidup sampai saat ini, tapi yang pasti aku sangat bau, berkeringat, lengket, dan kotor. Kondisi mengenaskan ini memaksaku yang tidak pernah banyak bergerak selain merebahkan diri di kasur harus bergerak cepat dan berlari-oh, juga menjadi sadis karena aku sudah membunuh banyak zombie.

Melewati lorong pakaian, aku mengambil beberapa kotak pakaian dalam dan pakaian baru kedalam tas. Kedua tanganku beralih mengambil kaus dan celana sport dalam rak. Aku dengan cepat melucuti pakaian kotor yang sudah menempel pada tubuhku sejak seminggu kemarin, mengelap tubuhku dengan tissu basah yang ku ambil dari lorong sebelumnya, lalu mengenakan pakaian baru itu.

Selesai dengan aktivitas mandi kering, aku melangkah menyusuri supermarket-mencari stok peralatan medis dan obat obatan sebelum pergi dan kembali berjelajah mencari tempat aman-ah, tidak ada tempat aman sekarang.

Satu kota sudah terkontaminasi zombie, tanpa meninggalkan satu tempat yang dapat berklasifikasi aman. Sekarang mungkin aman, tidak tahu menit berikutnya. Aku harus memanjat pohon tinggi setiap kali ingin beristirahat dan tidur, persis seperti yang di lakukan Katniss di film Hunger Games yang aku tonton bersama pacarku, Seokjin, sebelum villa kediaman keluarganya diserang zombie.

Omong omong, bagaimana kabarnya ya? Ah, dia pasti sudah menjadi zombie sekarang.

Melewati rak perawatan tubuh dan parfum, jiwa kewanitaan yang lama sirna sejak serangan zombie kembali mencuat. Tanpa sadar aku mengembangkan senyum. "kapan lagi aku bisa mengambil body lotion dan body spray dari The Body Shop gratis?"

Kedua tanganku bergerak mengoles lotion beraroma strawberry itu keseluruh tubuhku dan menyemprotkan body spray beraroma serupa keseluruh badanku sebelum lagi lagi aku masukan kedalam tas.

"kalau wangi seperti ini kan enak,"

Aku kembali menyusuri rak rak itu dengan perasaan yang lebih baik. Mungkin ini pertama kalinya aku merasa sebaik ini setelah serangan zombie yang berlangsung berminggu minggu. Pandanganku jatuh pada benda berkilau diujung rak.

VIEWWhere stories live. Discover now