MOH- Sepuluh

31.7K 1.3K 4
                                    

Saat ini Sanaya sedang disibukkan dengan pentas produksi teater yang sering diadakan oleh ekstrakurikulernya. Meskipun dia sudah kelas duabelas tapi tak ayal dia masih ikut membantu menyiapkan segala keperluan untuk para anggota teater.

Sanaya yang baru saja keluar dari warung setelah memborong nasi kucing dekat dengan sekolah elit Yugoslavia dan SIS harus menghentikan langkahnya ketika dia melihat seorang cewek berambut panjang sebahu. Dia Revi.

"Kok Revi bisa disitu?" gumamnya lalu mencoba melangkah mendekat. Seketika matanya terkejut saat melihat Revi yang tengah dikepung oleh enam cewek dengan seragam yang khas anak Yugoslavia dan SIS.

Sanaya makin mempercepat langkahnya saat melihat Revi kini sudah tersungkur di aspal jalan dan cewek-cewek itu menumpahkan air soda ke tubuh Revi.

"WOI!" Seru Sanaya dengan keras membuat enam cewek tersebut menoleh.

Tatapan ke enam cewek itu menilai Sanaya dari atas sampai bawah dengan pandangan remeh. Salah satu cewek ber- name tag  ' Cheri ' berjalan menghampiri Sanaya.

"Siapa lo?" Tanyanya sinis, "Oh gue tau, lo pasti satu spesies orang kere kaya Revi yang nggak  tau diri itu kan?" lanjut Cheri dengan senyum mengejek.

Sanaya ikut tersenyum, dia merasa tengah memerankan drama di teaternya dulu waktu kelas sepuluh.

"Emang lo se- sulthan apa sampai ngatain gue sama Revi kere? Ngemis duit ortu aja kok bangga mbak." Sanaya tertawa setelah berucap itu, dia bahkan tak sadar bahwa saat ini dia berada dilingkungan sekolah orang elit alias kelas atas.

Cheri yang mendengar itu melotot marah, begitu juga dengan kelima cewek yang ikut menyimak di belakang. Sanaya menghampiri Revi lalu membantu Revi untuk berdiri.

"Lo kenapa diem aja sih di bully kek gitu?" decaknya kesal, apalagi Revi hanya diam tak mengatakan apa-apa. Wajahnya bahkan terlihat murung.

"Jelas dia diem, dia emang cocok buat ditindas kayak gitu. Anak haram nggak tau diri, klop banget buat dia." Ucap Cheri sambil bertos ria dengan yang temannya.

"Udah kere, sok cantik lagi. Iyuh banget gue liatnya. Emang ya anak Moresnet itu sok cantik semua."

"Dan jangan lupa, anak Moresnet kan kere hahahah."

Sanaya menggeram tertahan, nama sekolahnya dilecehkan oleh anak manja yang tak tau sopan santun seperti mereka. Bagaimanapun Moresnet adalah sekolah terbaik untuknya.

"Rev kalo lo cuma diem aja dan nerima di bully mereka, mending lo balik ke sekolah dan kasih nih makanan ke anak teater. Gue mau buat pelajaran sama mereka." Revi segera menggeleng, dia tak ingin Sanaya terkena masalah.

"Jangan San, mending kita balik aja. Gue nggak apa apa." tahan Revi.

"Baru aja digituin udah ciut aja nyali lo, loser. " Ejek teman Cheri yang makin membuat Sanaya semakin kesal.

Sanaya maju mendekat ke Cheri dan teman-temannya lalu dia segera merogoh kantung plastik hitam yang dia tenteng.

BYURR

Mata mereka semua membelalak karena Sanaya melempar mereka dengan bungkusan air teh sehingga kini mereka basah. Bahkan Revi ternganga karena baru melihat Sanaya semarah ini.

"Lo..." Cheri mendesis sambil menunjuk Sanaya dengan suara tertahan. Lalu seketika tangan Cheri sudah menarik jilbab yang dikenakan oleh Sanaya yang membuat jilbab itu terlepas dan memperlihatkan rambut indah Sanaya.

Sanaya yang tak terima pun ikut membalas dengan menendang perut Cheri yang membuat cewek itu tersungkur kesakitan.

"Apa yang kalian lihat? Cepet bales si daki gajah itu." Pekik Cheri dan membuat kelima temannya itu langsung maju mengeroyok Sanaya.

My Other HappinessWhere stories live. Discover now