MOH- Duapuluh Enam

18.9K 907 49
                                    

Sekitar pukul tiga pagi, Sanaya terbangun karena mendengar suara bel yang berbunyi tanda ada orang yang bertamu. Dengan mata yang menahan kantuk, dia berjalan untuk membukakan pintu.

"Assalamualaikum Bu bos hosh... hosh..." Nampak sosok Jerrick di depannya dan Rega yang setengah sadar tengah dirangkul oleh Jerrick.

"Ini Rega kenapa?" Tanya Sanaya panik, lalu menyuruh Jerrick untuk membawanya masuk dan membaringkan Rega di sofa ruang tamu.

"Gue nggak tau kenapa tiba-tiba Rega bisa di club. Kebetulan sepupu gue liat dia lagi di club dan liat si Rega minum sambil membuat kacau club dan teriak-teriak manggil nama Er- er ah iya Erlangga."

Sanaya menepuk pipi Rega mencoba menyadarkan cowok itu lalu dia menoleh ke arah Jerrick, "Dia ke club? Apa sebelumnya dia sering ke club?"

Jerrick menggeleng, "Rega bahkan nggak pernah mau nginjakin kakinya ke club Bu bos. Nggak tau kenapa dia bisa kayak gitu, ngamuk kayak orang kesetanan. Gue aja kuwalahan bawa dia." Dan saat mata Jerrick melihat mata bengkak Sanaya dia dapat menyimpulkan pasti ada yang tidak beres dengan pasangan muda ini.

"Tolong, apapun masalah kalian dibicarain baik-baik. Gue tau kalian pasti bisa lewatin masalah yang kalian hadapi." Sanaya mengangguk pelan mendengar ucapan Jerrick.

"Dan untuk video yang lagi jadi perbincangan hangat di sekolah lo, sabar ya. Gue tau lo nggak gitu orangnya. Dan maklumi Rega kalau dia masih labil soal perasaan, karena cinta adalah hal baru di hati Rega." Jerrick tersenyum, "Kalo gitu gue pamit pulang ya..."

Sanaya mengantar Jerrick sampai depan pintu setelah itu dia kembali mengurus Rega yang sudah tidur karena mabuk berat.

Sanaya mendekatkan bibirnya ke telinga Rega dan perlahan berbisik, "Now, i am in love with you. Ana uhibuka, Arkharega "

Cup

Sanaya mengecup pelan kening Rega. Untuk kali ini hatinya sudah tidak dipungkiri bahwa memang hatinya benar-benar untuk Rega, bukan lelaki lain. Hanya Rega.

Saat Sanaya ingin berdiri mengambilkan selimut untuk Rega, tiba-tiba tangannya tertahan oleh tangan Rega tetapi mata lelaki itu masih tertutup.

" I love you too... Sanaya " ucap Rega pelan di setelah itu tangan Rega melepas tangan Sanaya.

- oOo -

Saat jam istirahat tiba, tepatnya di kelas dua belas mipa satu yaitu kelas Sanaya sedang terjadi perdebatan.

"Gue nggak nyangka ternyata lo dalang dibalik video itu, Rev." Sanaya berdiri sambil menunjuk wajah Revi.

Revi yang tidak tau apa-apa mengernyit bingung tetapi juga ada emosi yang sedikit tersulut, siapa yang tidak akan emosi apabila kita dituduh.

"Maksud lo apa San? Video apaan lagi?"

Sanaya tersenyum sinis, "Video yang lo unggah di info Moresnet juga yang lo kirim ke Rega."

Revi terkejut bukan main, "Maksud lo apaan hah nuduh gue kayak gitu? Lo ada bukti kagak?" Revi bertanya marah.

"Ada," Sanaya merogoh ponselnya, lalu memperlihatkan sebuah akun juga nomor telpon kepada Revi, "Disitu semua tertera nama 'Rv Auln' dan jelas-jelas itu punya lo kan?"

Revi terbelalak melihat bukti yang ada, demi apapun dia tidak pernah ada niatan untuk berbuat jahat seperti itu kepada Sanaya.

My Other HappinessOnde histórias criam vida. Descubra agora