05

8.8K 1.7K 298
                                    

'Tapi gimana caranya gue bisa kabur dan pergi dari hidup Bang Chan?'

Lea akhirnya keluar dari kamar mandi, dan ia menemukan Bang Chan sudah terlelap. Melihat wajah Bang Chan kini, membuatnya semakin takut.

Tapi untuk saat ini dia tidak bisa kabur, Bang Chan tetap akan bisa menemukannya, dan nanti jadi melukainya.

Lea menghela napasnya, ya sudahlah, malam ini untuk yang terakhir kali. Besok Bang Chan juga tidak akan masuk sekolah, jadi dia bisa pikirkan cara menjauh kemudian menghilang selamanya dari hadapan Bang Chan.

•••

"Di sekolah jangan nakal sama cowok lain lu." Kata Bang Chan, saat Lea sedang sibuk merapihkan seragam sekolahnya.

"Lo pikir gue jalang?" balas Lea sinis.

"Gue kan tau lo pengen lepas dari gue, dengan cari cowok lain, terus ngaduin semua tentang gue ke dia, lo akhirnya bisa terbebas dari gue." Kata Bang Chan.

"Gue gak pernah kepikiran kayak gitu tuh, malah lo yang udah ngasih ide ke gue, buat lakuin itu." Kata Lea.

Bang Chan memutar kedua bola matanya. "Udahlah, intinya lo jangan macem-macem."

"Iya, enggak." Balas Lea singkat. Apa yang ia katakan di mulut, sangat jauh beda dengan apa yang ia rencanakan di benaknya.

Lea bahkan sudah menghubungi Woojin, Kakak kelasnya yang kemaren menyatakan perasaan padanya, untuk membantunya.

Meskipun Lea tahu rencananya tidak akan langsung berjalan mulus.

"Ya udah, kalau gitu gue berangkat dulu ya?" kata Lea sembari hendak bergegas keluar dari kamar Bang Chan, tapi Bang Chan menahannya.

"Lo gak mau sarapan dulu?" tanya Bang Chan.

"Enggak, gue mau sarapan di sekolah aja." Balas Lea.

"Kenapa gak di sini aja?"

"Gue udah telat..."

"Gue anter ya?"

"Gak usah, nanti lo kena masalah lagi. Udah lah, gue berangkat dulu."

"Et, tunggu dulu dong, kenapa sih buru-buru banget? Lo gak mau ngasih gue apaan dulu gitu sebelum pergi?"

Lea menatap malas Bang Chan, ia akhirnya memberikan ciuman di bibir Bang Chan sekilas dengan terpaksa. Bang Chan tampak langsung tersenyum puas, dan langsung melepaskan Lea untuk pergi.

•••

Sesampainya di sekolah, Lea jadi pusat perhatian. Lea sudah menduga ini akan terjadi. Orang-orang yang kemarin Bang Chan pukuli, kabarnya masuk rumah sakit.

Dan di sekolah yang dekat dengan Bang Chan, hanya Lea. Karena Bang Chan tidak masuk sekolah, bisa dipastikan Lea yang akan jadi sasaran kekesalan teman-teman korban Bang Chan.

Tidak, bukan hanya teman. Tapi juga dari pacar korban. Seperti saat ini.

Saat Lea tengah meletakan beberapa barangnya ke dalam loker, rambutnya tiba-tiba ditarik seseorang.

"Santai banget ya lo? Setelah pacar lo itu bikin pacar gue cacat."

Kening Lea mengkerut. "Bang Chan bukan pacar gue."

"Alah, gak usah bohong deh. Setelah dia kena kasus, lo akhirnya gak mau ngakuin kalau Bang Chan itu pacar lo."

"Kenyataannya dia emang bukan pacar gue."

Rambut Lea semakin ditarik dengan kuat, membuat Lea meringis kesakitan. "Akh! Apaan sih lo?! Udah gue bilang Bang Chan itu bukan pacar gue!" seru Lea sembari menyikut perut gadis yang menjambak rambutnya.

Hingga akhirnya rambutnya berhasil lepas.

"Lo ternyata sama kasarnya ya kayak Bang Chan!"

"Heh, emang lo jambak rambut gue tadi, gak termasuk kasar hah?!" kata Lea sembari mendorong gadis itu.

"Lo pantes dikasarin! Karena pacar lo udah bikin pacar gue masuk rumah sakit!"

"Lo budek apa congek anjing?! Kan udah gue bilang, Bang Chan bukan pacar gue."

"Udahlah gak usah ngelak, semua orang juga tau betapa deketnya kalian!"

"Sini, gue tarik telinga lo biar paham!" Lea tanpa tanggung-tanggung langsung menarik kedua telinga gadis itu, membuat gadis itu berteriak dan kembali menjambak rambutnya.

Anak-anak yang melihat, bukannya melerai, malah hanya menonton.

Seorang anak laki-laki dengan sweater warna coklat membalut seragam sekolahnya, serta menggunakan kacamata, tak lama datang menghampiri mereka berdua, dan berusaha melerai.

"Lea, udah Lea." Kata anak laki-laki itu sembari menarik Lea untuk menjauh dari gadis yang ia serang itu. Bahunya kemudian dipeluk dari belakang menggunakan satu tangan untuk menahannya melakukan aksi lagi.

"Lea ini pacar gue, bukan pacar Bang Chan." Tutur anak laki-laki itu, yang membuat semua orang terkejut. "Lea sama Bang Chan cuman sahabatan, mereka emang udah kenal dari kecil. Lagian wajar aja Bang Chan kayak kemaren, selama inikan dia dibully. Tapi Bang Chan selalu diem aja. Orang yang diem aja sekalinya ngamuk udah pasti bakal kayak kemaren." Tutur anak laki-laki pemilik nama Kim Woojin itu.

Iya, yang datang dan sudah melerai tadi adalah Woojin, orang yang kemarin menyatakan perasaannya pada Lea.

"Gak mungkin lo pacaran sama cewek kayak dia!"

"Lah emang Lea kenapa? Dia kasar karena lo kasarin duluan. Kalau lo gak cari masalah, dia juga gak akan kayak tadi ke elo." Kata Woojin. "Mending lo ke UKS sekarang, telinga lo berdarah."

"Akh! Awas aja lo!" Lea langsung beringsut ke Woojin, saat ia hendak diserang lagi.

"Udah, berhenti berantem. Percuma lo ngajak berantem Lea juga, pacar lo gak akan sembuh. Lagian ini bukan salah Lea, tapi salah Bang Chan. Dan salah pacar lo sendiri juga, udah ngebully Bang Chan. Umur lo udah 18, harusnya udah bisa mikir dong."

•••

From: Bang Chan
Lo gak mau ngenalin pacar lo ke sahabat lo ini?[]

From: Bang ChanLo gak mau ngenalin pacar lo ke sahabat lo ini?[]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Who is Christopher? | Bang Chan ✅Where stories live. Discover now