21

5.9K 1.1K 81
                                    

Seungmin melongokan kepalanya ke arah halaman sekolah Acha. Keningnya mengernyit, karena Kakaknya itu tidak kunjung keluar dari sekolahnya.

'Masak gue harus bunuh satu orang lagi?' batin Seungmin.

Seungmin melirik ponselnya, bahkan Acha tidak membalas pesannya dan mengangkat telponnya.

Dia tertawa kecil, melihat anak-anak di dalam sekolah yang tampak ketakutan dan ribut.

'Bunuh satu orang lagi gak papa kali ya?' dari balik tembok tempatnya bersembunyi, Seungmin mengulurkan sebelah tangannya yang memegang pistol.

Ia menutup sebelah matanya, hendak membidik siapapun yang ada di dalam sekolah, tapi yang jelas harus seorang laki-laki.

Saat merasa targetnya sudah pas, Seungmin pun menekan pelatuk pistolnya, hingga bunyi tembakan kembali menggelegar. Sementara pelurunya meluncur dengan cepat, ke arah seorang Guru yang baru keluar dari dalam gedung sekolah, hendak menenangkan murid-muridnya.

Seungmin tersenyum, sembari menyimpan pistolnya kembali ke tempat semula. Dan berlari pergi, menyusuri gang sempit dan kecil, yang ada di samping sekolah.

•••

"Han, ngapain lo ke sini?" tanya Acha.

"Gue kangen," balas Han sembari menutup gorden kelas.

"Lo denger tadikan? Ada suara tembakan di luar, dua kali! Udah terjadi sesuatu di luar."

"Ya terus? Justru moment itu bisa dipakai buat kita berduaan dong."

"Han, kita udah putus lama, sadar dong."

Ekspresi Han langsung berubah datar, dengan sorot matanya yang menunjukan kalau ia marah.

Han itu punya wajah yang manis, tapi justru karena wajah manisnya itu, dia jadi mudah untuk menutupi dirinya yang sebenarnya.

Dirinya yang mengerikan, licik, dan punya akal cerdik, yang sayangnya tidak dia gunakan dengan benar.

Han berjalan mendekati Acha, sementara Acha bergerak mundur.

"Kenapa sih lo egois banget?" tanya Han.

"Egois?"

"Iya, lo tau kalau lo terus nolak gue, bakal banyak korban yang terus berjatuhan. Lo kayaknya seneng ya banyak cowok-cowok yang mati."

"Jangan jadi seolah-olah gue yang salah, lo yang gila! Cuman karena dia nyebut nama gue aja, lo bisa bunuh mereka. Lo gila!"

"Semua ini emang salah lo."

"Sadar dong Han, lo tuh cuman terobsesi sama gue. Lo gak bener-bener sayang sama gue kalau begini caranya."

"Cara orang nunjukin rasa sayangkan beda-beda. Nah cara gue nunjukin rasa sayang gue, adalah dengan begini."

Brak! Acha sontak memejamkan matanya takut, saat ia sudah benar-benar terpojok, dan Han mengunci tubuhnya, dengan cara merapatkan tubuhnya dengan Acha, dan meletakan kedua tangannya pada kedua sisi kepala Acha.

"Lo putusin dan selalu nolak gue, pasti karena hubungan lo sama adek lo kan?" tanya Han dengan nada rendah.

"Jangan ngaco, mana mungkin gue ada hubungan lain sama adek gue sendiri."

Han memiringkan kepalanya. "Kalau gitu cium gue buat bukti."

Acha mendesis, sembari menatap tajam Han.

Who is Christopher? | Bang Chan ✅Where stories live. Discover now