31

5.7K 1.1K 109
                                    

"Kalau kamu emang mau kita putus, kita gak akan tinggal serumah lagi. Meskipun rumah ini kita beli bareng-bareng, aku bakal kasihin rumah ini ke kamu." Kata Bang Chan sembari menyerahkan sebuah map berwarna biru, berisi surat rumah.

Lea menerimanya tanpa memberi komentar apapun. Rasanya terasa tidak nyata, mereka benar-benar sudah berakhir.

"Aku bakal kemasin barang aku sekarang, dan pindah besok." Ucap Bang Chan sembari hendak berlalu keluar kamar, tapi Lea langsung menarik lengan baju Bang Chan. Ia melempar surat rumah itu ke kepala Bang Chan.

"Berhenti bisa gak?! Kamu gak sayang sama aku! Kamu cuman lebih mentingin perasaan kamu sendiri!" seru Lea sembari membalik paksa tubuh Bang Chan agar menghadap ke arahnya, lalu ia pukuli sekuat tenaga.

"Loh? Bukannya kamu yang mau kita pisah? Kenapa sekarang kayak gini? Kamu tadi yang bilang gak mau tinggal sama pembunuh! Aku gak berhenti, aku udah setengah jalan. Kamu gak ngerti sebahagia apa rasanya aku liat mereka semua mati. Lebih bahagia dari pada waktu aku sama kamu."

Lea membelalakan matanya, mendengar perkataan Bang Chan. Bang Chan pun langsung keluar dari kamar setelah berkata demikian.

Lea tidak bisa menahan tangisannya. Dia tahu kesalahannya sendiri yang membuat Bang Chan akhirnya benar-benar mengakhiri hubungan mereka, tapi maksudnya adalah agar Bang Chan berhenti. Berhenti melakukan hal gila itu.

•••

Panik. Lea langsung keluar dari kamarnya dan menge cek semua ruangan. Bang Chan tidak ada, dia benar-benar pergi. Semua barangnya sudah tidak ada, kecuali meja kerjanya.

Pakaian, alat-alat kerjanya, semuanya sudah tidak ada. Lutut Lea lemas, dengan kepala yang terasa pusing. Ia kemudian berjongkok di tengah ruangan, dengan mata yang menatap kosong ke depan.

Bang Chan lebih memilih melanjutkan perbuatannya untuk menghabisi teman-teman SMAnya yang dulu sudah menindasnya. Bahkan Lea tidak paham di mana letak menyenangkan dari hal itu.

Apa dia hanya suka melihat tubuh seseorang yang mati dengan cara mengerikan? Kepala terpenggal, tubuh terbakar atau hancur, dan mata yang melotot karena kesakitan.

Bang Chan bisa saja seorang psikopat. Tapi dia bisa melakukan manipulasi saat melakukan psikotes, hingga tidak ketahuan. Selama Lea kuliah psikolog, Bang Chan sering ikut mempelajari buku-bukunya.

Tapi apa mungkin? Batin Lea.

Memang beberapa kali Lea pernah bertemu dengan orang yang memalsukan masalah psikologinya. Mereka tahu perilaku tertentu menandakan kondisi mental tertentu, hingga saat melakukan tes, dia berpura-pura berperilaku layaknya seseorang yang punya penyakit mental, atau sebaliknya.

Apa lagi Bang Chan itu seseorang dengan otak yang tidak pernah bisa ditebak.

Lea merinding. Dia selama ini mencintai seorang psikopat?

Ting! Lea tersentak saat tiba-tiba mendengar ponselnya berbunyi. Ia segera bangkit berdiri, dan bergegas ke kamarnya kembali untuk mengambil ponselnya.

From: Bang Chan
Udah bangun? Gak kagetkan aku tiba-tiba ngilang? Atau mungkin malah seneng?

Who is Christopher? | Bang Chan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang