32

5.5K 1.1K 204
                                    

"Namanya Azalea, dia psikolog yang cukup terkenal. Saya mau, Han, Acha sama Seungmin konsultasi dan dapat penanganan dari dia. Bagaimanapun mereka masih anak-anak, hidup mereka masih panjang. Saya berharap masalah mental mereka bisa disembuhkan."

"Terus kalau bisa disembuhkan mereka bisa melanjutkan hidup seperti orang normal? Jaksa juga belum memutuskan mereka bakal dapet hukuman apa. Meskipun masih anak-anak, saya rasa mereka cocok buat dapet hukuman penjara seumur hidup, atau bahkan mati."

Bang Chan menatap teman se-timnya dengan tatapan tajam.

"Mungkin buat yang namanya Han dan Seungmin, bisa dikenai hukuman penjara seumur hidup, kerena mereka membunuh banyak orang, dengan alasan yang tidak jelas, dan bahkan gak masuk akal. Tapi Acha, dia membela diri dari Ayahnya yang tukang pukul." Kata Bang Chan sembari mengetuk ujung rokoknya di pinggir asbak.

"Tapi dia menggal kepala orang loh Pak, kejam banget itu! Dan saya rasa dia tetap sama gilanya kayak Seungmin dan Han. Bapak liat gak? Acha ngobrol sendiri di sel? Saya juga pernah liat dia nangis-nangis, ngaduin tentang perlakuan Han ke dia. Dari pantauan saya, dia itu seolah ngadu ke orang tua Han. Han, Acha dan Seungmin, sama-sama punya skizofrenia, tapi gimana bisa? Yang mereka halusinasi kan itu sama? Orang tua Han, meninggal 10 tahun lalu. Bahkan dari sebelum Han dan Acha ketemu kan? Apa mungkin, 10 tahun lalu Acha pernah ketemu dengan orang tua Han? Ketemu aja belum tentu mungkin, apa lagi sampe ngobrol secara langsung. Tapi Acha dan Seungmin, sama-sama bisa liat apa yang Han liat, sama-sama bisa liat halusinasi Han. Ini anehkan?"

Bang Chan tidak menjawab. Ia terlebih dahulu menghisap rokoknya, kemudian menghembuskan asapnya sembarangan.

"Saya juga gak tau, dan gak mau mikirin soal hal itu. Emang membingungkan. Tapi arwah gentayangan itu kan gak mungkin ada, lucu banget kalau ternyata yang Acha dan Seungmin liat arwah orang tua Han." Kata Bang Chan.

"Tapi Pak, waktu Han dikurung di lemari sama orang tuanya yang kondisinya udah meninggal. Han bilang tiba-tiba Ayahnya bangun lagi dan bantuin dia buat keluar dari lemari. Apa emang bisa? Halusinasinya ngelakuin hal itu?"

Kening Bang Chan seketika mengkerut. Jantungnya tiba-tiba berdebar, dengan kepala yang seolah hendak meledak.

"Meskipun arwah itu gak ada, tapi orang-orang zaman dulu, suka minta makhluk gaib buat jaga keturunan mereka. Apa itu mungkin? Han sebenarnya..."

Bang Chan mengibaskan tangannya, mengisyaratkan pria yang duduk di depannya itu untuk berhenti bicara.

"Saya gak begitu percaya sama hal-hal kayak gitu. Kalau pun emang bener apa yang Han, Acha dan Seungmin liat selama ini bukan halusinasi mereka. Melainkan makhluk gaib, atau apalah itu. Yang terpenting mereka gak bisa kabur dari penjara." Kata Bang Chan. "Dan soal Acha, meskipun perbuatan dia sadis, dia pantes buat ngelakuin itu. Kalau kamu gak pernah dapet siksaan dari Ayah, kamu gak boleh berkomentar yang macem-macem soal Acha."

"Sekarang saya mau hubungin Azalea, dan kamu tolong perketat penjagaan tiga anak itu. Perasaan saya gak enak."

•••

Han menatap penjaga di depan selnya yang bertambah. Ia kemudian melirik anak-anak lain termasuk Seungmin yang berada di satu sel yang sama dengannya.

Belum ada keputusan, hukuman apa yang akan mereka dapatkan. Besok sidang terakhir, dan jujur, itu membuat Han jadi tidak tenang.

Tapi lebih tenang, karena harus berpisah dengan Acha. Sel tahanan untuk perempuan dan laki-laki tentu berbeda, Han takut Acha diperlakukan tidak baik di selnya, Han juga takut kalau ada yang lesbian di sana.

Who is Christopher? | Bang Chan ✅Where stories live. Discover now