30

5.5K 1K 117
                                    

Lea bergegas keluar kamar, setelah membereskan barangnya. Waktunya pas dengan kemunculan Bang Chan -yah, karena Bang Chan sebenarnya ada di sekitar lokasi.

Bang Chan langsung meraih tangan Lea, dan menariknya untuk pergi. Tapi Lea langsung menarik tangannya kembali, sembari menatap Bang Chan dengan tatapan tidak percaya.

"Kita harus cek dulu kamar itu," kata Lea sembari menunjuk kamar yang jadi sumber kebakaran.

"Kamu gila ya? Kamar itu udah jelas kebakar." Balas Bang Chan.

"Belum keseluruhan, di dalam masih ada orang yang dalam bahaya. Kamu kan Polisi, udah kewajiban dong buat cek keadaan darurat kayak gini!"

Bang Chan mendengus, dia sebenarnya tetap mau menolak permintaan Lea. Tapi gadis itu sudah lebih dulu berlari ke kamar itu. Lea menendang pintunya tanpa ragu dengan sangat keras, karena sudah setengah terbakar, pintu pun jadi bisa lepas, meskipun dikunci dari dalam.

Lea sontak berteriak begitu ia melihat ke adaan di dalam kamar, ada seorang pria dalam posisi duduk dekat dinding pembatas, dengan lehernya yang sudah berputar 180 derajat, dan bagian atas tubuh yang terbakar.

Di sana juga ada gadis belia yang tadi ditemuinya di koridor, dengan seorang anak laki-laki sebayanya yang sedang mengapit lehernya dari belakang.

"Bang Chan! Dia yang bunuh! Bangsat ini yang bunuh!" seru gadis belia itu.

Lea menoleh ke belakang, menatap Bang Chan yang tidak memberi respon apapun.

"Bang Chan! Sialan! Kenapa lo diem aja?!" teriak gadis itu, yang mulai diseret oleh laki-laki yang mengapit lehernya.

Lea hendak menghampiri gadis itu untuk menolongnya, tapi Bang Chan langsung meraih tangannya untuk menahan.

Anak laki-laki itu membawa pergi gadis itu melalui jendela. Lea membelalakkan matanya melihat itu, tapi lebih terkejut karena Bang Chan yang tidak melakukan apapun.

"Sekarang ayo pulang," kata Bang Chan sembari menarik tangan Lea.

Lea memberontak, dan berusaha melepaskan diri dari Bang Chan, tapi tentu saja tenaga Bang Chan lebih kuat.

"Jadi benerkan kamu sengaja lakuin ini?! Kamu pem-"

"Mau lanjutin kalimat kamu?! Lanjutin! Aku bakal lempar kamu ke api sekarang!"

Lea melebarkan matanya mendengar ancaman Bang Chan. "Aku gak mau pulang sama kamu."

"Oh gitu? Kamu mau tinggal di sini aja? Bisa, aku bakal bikin kamu tinggal di sini selamanya, dalam bentuk abu." Bang Chan menarik tangan Lea untuk mendekatinya, kemudian ia dorong mendekati api yang sedang melalap bangunan secara perlahan-lahan.

"Bang Chan, kamu gila!"

Bang Chan tidak menjawab, dan malah semakin mendorong Lea mendekati api. Orang-orang yang berada di penginapan tidak terlalu banyak, beberapa orang sudah ada yang keluar, tapi ada juga yang belum menyadari adanya kebakaran di lantai atas.

Keberadaan Bang Chan dan Lea pun tidak disadari oleh orang-orang, juga adanya mayat di salah satu kamar yang jadi sumber kebakaran.

"Chan! Kamu bener-bener mau bunuh aku hah?!" teriak Lea saat merasakan punggungnya yang mulai panas.

Bang Chan menyeringai. "Takut?" tanya Bang Chan dengan nada rendah, Lea tidak menjawab, tapi matanya berkaca-kaca.

"Kalau takut gak usah macem-macem, sekarang ayo pulang, dan kamu gak usah ngelawan lagi! Kamu udah kabur semalam, dan kamu gak taukan seberapa khawatirnya aku, aku sampe gak tidur cuman nyariin kamu. Aku masih terima itu karena emang aku salah, dan sekarang kamu gak usah ngabisin kesabaran aku."

Who is Christopher? | Bang Chan ✅Where stories live. Discover now