1. Sahabat Kakak

80K 1.2K 4
                                    

Halo,selamat membaca. Akan up setiap hari.

.
.
.

Suara klakson mobil terdengar dari salah satu kamar di lantai dua, secepat kilat gadis berambut cokelat terang turun dan membuka pintu rumahnya. Terpaku, tatapannya menangkap sesosok lelaki yang baru pertama kali dilihat. Jantung pun berdegub kencang, dengan wajah memerah bak tomat siap panen.

Perasaan apa ini? Batin sang gadis bertanya-tanya.

Baru pertama kali perasaan seperti ini hinggap di dada, semuanya terjadi karena melihat sosok menawan yang tersaji di depan mata. Iris hitam indah, begitu kelam dan menghipnotisnya, seakan-akan menelan ke pusaran batu oniks. Senyuman ramah pun membuat Ratna membeku seketika, saling menatap, kemudian berjabat tangan dan memberikan kehangatan jiwa dan raga.

Memperkenalkan diri, lelaki itu membengkokkan bibir, tersenyum menawan.

"Adrian Kirana Putra Renarta, senang bertemu dengan kamu. Ini pertama kalinya kita berjumpa, dan aku adalah teman kakakmu." Suaranya lembut dan ramah, begitu memanjakan telinga Ratna, hingga dehaman menyadarkan gadis itu dari keterpakuan.

"Ah, Ratna, Aku Akila Ratna Dewi, Kak."

"Oh, Ratna, namamu indah. Cocok sekali dengan orangnya." Sosok lelaki itu memuji, entah hanya gombalan atau itu benar dari hatinya yang terdalam.

Ya, Tuhaannnn! Tolong selamatkan aku dari gangguan jantung gila iniiiiii! Batin Ratna menjerit, begitu terperdaya dengan pemuda di hadapannya.

Dari belakang pintu, tiba-tiba seorang lelaki yang terlihat lebih tua dari Ratna mencoba menyingkirkan bahu gadis yang berdiri di depan pintu. Sosok itu adalah kakaknya, dengan tinggi tubuh berkisar 182 cm, membuat tubuh Ratna bukanlah hal sulit untuk dipindahkan dan sekarang sang lelaki berdiri dan berhadapan dengan sosok Adrian.

Tidak terlalu senang ketika melihat adiknya dirayu oleh pengganggu, walau itu adalah sahabatnya sendiri—Samudera Aria Kara pun mengerutkan alis, mencoba menantang sosok di depannya karena sudah berani mengobrol dengan adik tersayang. Rumah Samudera memang sepi karena hanya dirinya yang tinggal di sini, sebelum Ratna datang karena baru saja pindah dari kota kelahiran mereka untuk melanjutkan SMA.

"Hoi! Apa yang lo rencanain, hah? Coba-coba menggoda adik tersayang gua, Ad-ri-an?" suara sang Lelaki terdengar sinis, dia bersidekap dengan alis terangkat satu, kehadiran mendadaknya membuat dua orang lainnya mengerutkan alis karena merasa tidak setuju dengan tuduhan Samudera. Dalam benak, si bungsu mengomeli pahlawan kesiangan ini, sangat tak sopan dan berbicara sembarangan saja.

Ya, kakak Ranta satu-satunya itu berambut cola ikal dan selalu terlihat memasang wajah licik karena terlampau usil. Oh, tidak lupa selalu berlagak sok keren dengan tampang baby face mirip dengan artis Korea, tetapi memang cukup digilai banyak gadis di kampus tempatnya kuliah dengan Adrian. Ratna akui, bahwa Samudera memang lumayan ehemtampanehem, tetapi tidak seperti Adrian, lelaki berwajah ramah dan menenangkan jiwa.

"Samudera, lo lama, sih. Gua juga hanya berkenalan dengan Ratna." Dengan menggaruk belakang leher, Adrian pun tersenyum canggung karena dipergoki Samudera, sepertinya kakak dari Ratna masih juga menaruh curiga kepadanya. Benar-benar sekali, padahal mereka sudah lama berteman, mungkin Samudera memang mengidap sister complex yang akut.

"Cih, dasar modus." Decak sang Lelaki sambil menatap tak senang sahabatnya sendiri.

Kontan saja, mendengar hal itu membuat Ratna mendelik seketika. Kakaknya ini benar-benar minta ampun, sempat-sempatnya mendecak di depan wajah Adrian, lihatlah bagaimana lelaki tampan yang sekarang malah terlihat sungkan. Mencebikkan bibir karena melihat tingkah kakaknya, Ratna pun menegur lelaki itu.

Suami Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang