6. Menenangkan

17.8K 657 14
                                    

FULL BAB DAN BONUS NOVEL HANYA ADA DI APLIKASI KBM.

...

Di sinilah mereka, para kelurga dan kerabat Renarta berkumpul untuk melakukan penghormatan terakhir kepada Adrian Kirana Putra. Ratna yang masih kelihatan kacau berada di dalam pelukan kakaknya Samudera. Sementara anggota keluarga yang lainnya sambil berduka terus memanjatkan doa kepada yang telah tertidur selamanya.

Untuk kesekian kalinya Ratna kembali menangis saat sang suami tercinta dimakamkan, tidak tahan dengan apa yang dilihatnya, akhirnya sang gadis kembali tidak sadarkan diri lagi. Samudera yang melihat adiknya pingsan, lantas menggendong tubuh tak berdaya dan membawanya pulang bersama Ryu atas perintah orang tuanya.

Melakukan apa yang diperintahkan sang papi, sekarang Ryu, Ratna dan Samudera sudah berada di kediaman Renarta.

Keluar dari mobil, Samudera lantas menggendong dan membawa sang adik menuju kamar di lantai dua. Ia sudah hafal di mana letak ruangan pribadi Ratna, setelah menemukannya, ia pun menatap Ryu dan sang lelaki memahami lantas membukakan pintu untuknya.

Ruangan adiknya bernuansa peach, dengan wallpaper rambatan buah jeruk dengan daun dan batang yang menjalar. Di bagian asbes tergambar awan-awan di langit yang biru.

"Ryu!" panggil Samudera kepada lelaki dewasa di sampingnya.

"Ya, ada apa?"

"Bisakah kamu jaga Ratna di sini, aku ingin kembali ke pemakaman Adrian. Aku ingin melakukan penghormatan terakhir kepadanya."

Laki-laki itu terdiam, mengembuskan napas dan berwajah kacau. Walau sejak tadi sudah coba Samudera tutupi. Telapak tangannya mengusap wajah hingga atas kepala, kemudian ia memejamkan kelopak mata sejenak untuk kembali menenangkan diri.

"Kenapa setelah sekian lama tidak bertemu dengan Adrian, aku malah bertatap muka dengannya dalam keadaan begini? Ck, bodoh."

Mempertimbangkan apa yang terjadi antara Samudera dan Ratna, membuat Ryu memutuskan untuk membantu lelaki itu.

"Ya, baiklah. Kalau begitu sampaikan pada mami dan papiku, kalau aku menjaga Atna karena permintaanmu, Samudera."

"Jaga dia baik-baik, mungkin setelah ia sadar kamu harus menenangkannya lagi." Ia menjelaskan seraya berlalu dari kamar Ratna.

Menganggukkan kepala, tentu ia memahami untuk yang satu ini, sebab kemarin saja dirinya yang harus turun tangan untuk menenangkan Ratna. Gadis itu tidak memiliki siapa-siapa saat itu, jauh dari orang tua dan kakaknya, sementara mami dan papi pun masih meratapi kepergian Adrian yang sangat mendadak. Hanya ada ia yang dipercayakan papi kemarin, dan ia pun mencoba untuk menjalankan peran sebagai seorang kakak.

"Tentu, Samudera. Hati-hatilah di jalan."

Dirinya pun menatap kepergian Samudera yang keluar dari kamar Ratna dan mengenggukkan kepala sambil tersenyum lelah, sementara Ryu hanya bisa menghela napas dan menatap Ratna yang masih terlelap dalam ketidak sadaran, gadis itu lelah jiwa dan raga tentu saja.

Beberapa jam setelahnya, Ratna yang mulai sadar kemudian mengerjabkan mata karena cahaya matahari yang menyilaukan. Ia pun mendudukkan diri dan menatap bingung situasi yang ia alami sekarang.

"Mimpi?" tanya Ratna dengan suara lirih.

Mengembuskan napas, Ratna lantas dengan sigap mengambil ponselnya yang ada di samping tubuh, dengan tidak sabaran dia menekan digit angka dan menelepon nomer yang ia tekan. Saking takutnya, ia sekarang sampai berkeringat, tangannya gemetar, mengatakan di dalam batin bahwa segala kejadian buruk itu adalah mimpi belaka. Setelah beberapa saat menunggu, panggilan yang dilakukan akhirnya pun terjawab.

Suami Pengganti (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें