33. Rasa

12.4K 667 28
                                    

BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA, DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. PENULIS MEMBUTUHKAN DUKUNGAN DARI READERS, SILAKAN BERPARTISIPASI DI CERITA INI. TERIMA KASIH, JANGAN JADI PEMBACA HANTU. ^_^

Tatapan mata Ratna terlihat tidak suka atas apa yang tadi Ryu jelaskan, tentang keadaanya yang sekarang merasa campur aduk karena kehamilan wanita itu

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Tatapan mata Ratna terlihat tidak suka atas apa yang tadi Ryu jelaskan, tentang keadaanya yang sekarang merasa campur aduk karena kehamilan wanita itu. Dan kenapa pula sang lelaki bisa menjelaskan kepada dirinya dengan mudah, tidak seperti Ratna yang kesulitan karena merasa bersalah.

Menggigit bibir, Ratna lantas mendorong Ryu, menginginkan agar suaminya itu pergi, sebab ia merasa begitu kesal ketika melihat wajah yang sekarang menatapnya dengan rasa khawatir.

"Atna?"

Mendengar suaranya saja bahkan menambah kekesalan Ratna. Kenapa bisa Ryu membicarakan perasaannya sedemikian rupa, dan ia kesusahan hingga merasa terjerat sendiri? Ratna bahkan tidak tahu harus melakukan apa, ia menangis tersedu dan mengatakan bahwa Ryu tega kepadanya.

Tentu saja mendengar pernyataan Ranta membuat Ryu kebingungan, ia jelas tidak paham kenapa istrinya bisa terlihat teramat kesal kepadanya dan sekarang malah menangis sedemikian rupa. Dengan sabar, Ryu mencoba membujuk menyentuh wajah Ratna yang sekarang berurai air mata.

Setelah beberapa saat, akhirnya tangisan Ratna reda, wanita itu sesekali masih terlihat tersedu, tetapi sudah bisa menahan diri agar tidak menangis lebih kencang lagi.

"Aku membuat kamu sebal?" tanya Ryu, salah satu tangannya menghapus air mata Ratna yang belum juga berhenti mengalir.

Anggukan kepala terlihat, wanita itu menggigit bibir, ketika Ryu tersenyum karena membantunya membersihkan hidung yang juga dialiri cairan.

"Jahat dan gak adik, Kak," ujarnya disela-sela seguk yang terkadang masih terdengar.

"Ada apa? Aku melakukan sesuatu hingga kamu gak suka, Atna?" tanya Ryu dengan intonasi sabar, ia masih belum mengerti sekarang Ratna tengah meributkan apa? Selain penjelasan bahwa Ratna menyatakan dirinya tega kepada istrinya itu.

Hela napas dikeluarkan, ia tahu wanita yang mengandung memiliki mood yang gampang naik dan turun, tetapi sekarang baru pertama kali ia merasakannya. Belum lagi ia tahu bahwa istrinya itu adalah tipikal anak bungsu, sudah pasti terlihat manja dan keras kepala.

Ia tentu akan mengalah, lagi pula Ratna masih belum terlihat sehat, wajahnya pun pucat dan ditambah lagi lebih dari lima belas menit wanita itu menangisi sesuatu yang tidak terlalu jelas seperti ini.

"Kenapa Kak Ryu bisa bicara jelas?"

Alis Ryu mengerut karena mendengar perkataan istrinya, masih belum mengerti arah pembicaraan wanita itu.

Ketika ingin menanyakan lagi maksud wanita itu, ketukan pintu terdengar dan lantas Ryu membukanya. Terlihat Bibi yang berdiri dan membawa nampan makan malam untuk Ratna. Membantu membawakannya, Ryu lantas mengatakan agar sebaiknya wanita paruh baya itu masuk terlebih dahulu untuk menjenguk istrinya.

Suami Pengganti (END)Where stories live. Discover now