41. Pernyataan

16.9K 715 94
                                    

Jangan lupa vote dan komen. 🥰🥰

BONUS 4 BAB HANYA ADA DI TRAKTEER (LINK DI BIO AUTHOR)

Pulang ke rumah adalah surga tersendiri bagi Ratna dan Ryu, beberapa hari di rumah keluarga Emma benar-benar membuat mereka kelelahan setengah mati, maka ketika baru saja sampai, Ratna langsung menjatuhkan diri di sofa, sedang Ryu duduk di sofa tu...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pulang ke rumah adalah surga tersendiri bagi Ratna dan Ryu, beberapa hari di rumah keluarga Emma benar-benar membuat mereka kelelahan setengah mati, maka ketika baru saja sampai, Ratna langsung menjatuhkan diri di sofa, sedang Ryu duduk di sofa tunggal dan menyandarkan punggung dan kepala di sana.

Hela napas terdengar, untuk beberapa saat mereka terdiam dan memutuskan untuk merihatkan diri.

"Kamu baik-baik saja, Atna?"

"Ehm, iya."

Ryu menegakkan tubuhnya kembali, kemudian berdiri dan menuju dapur, ia lantas mengambil panci untuk memasak air dan menyeduhkan dua cangkir teh. Menggunakan nampan, ia membawanya ke ruangan keluarga mereka dan meletakkan nampan tersebut di atas meja. Satu cangkir diberikan ke sisi Ratna dan lainnya ke sisinya, sepiring kue kering juga telah tersaji di sana.

Melihat kelangkaan hal ini, tentu membuat Ratna terheran, sangat jarang melihat Ryu berkutik dengan dapur, dan ia tidak menyangka lelaki itu sampai memasakkan teh untuk mereka.

"Wah, makasih. Gak nyangka Kak Ryu bisa buat teh," ujar Ratna dan menyesab minuman hangat itu perlahan.

"Aku juga sudah belajar dari Raffa waktu di resto, hanya saja belum pernah mendemontrasikannya sendirian."

Gelak tawa terdengar, Ratna tidak menyangka prihal membuat teh saja Ryu sampai berguru kepada Raffa yang seorang kepala koki di restoran.

Sangat luar bisa memang.

"Ehm, bagaimana?" tanya lelaki itu sembari berdeham dan mukanya agak merah karena malu walau coba ditutupi.

Mengangkat alisnya sebelah, Ratna lantas mengusap-usap dagunya dan terlihat seperti tengah memikirkan dengan saksama.

Anggukan-anggukan terlihat, Ratna ikutan berdeham dan sekali lagi menyesab teh di cangkir.

"Lumayan untuk pemula," ucapnya dengan wajah sungguh-sungguh.

Entah kenapa, kata-kata pemula terdengar sangat tidak enak di telinga, tetapi sayangnya pernyataan Ratna tadi memanglah benar.

Wanita itu terlihat masih menikmati sajiannya, mencelupkan kue kering ke dalam teh, dan melahapnya dengan sekali gigitan.

"Duh, rasanya perut jadi hangat setelah minum teh, makasih banget, Kak."

Mual Ratna memang sangat parah, maka dari itu ketika tiba di rumah, istrinya itu terlihat seperti mau pingsan. Bersyukur sekarang keadaannya sudah baik-baik saja. Karena ia telah memakan camilan dan minuman hangat. Senyuman pun terlihat, desah napas dikeluarkan dan Ryu sekarang menuangkan kembali cairan hangat tersebut dari teko ke cangkir Ratna yang telah kosong.

Suami Pengganti (END)Where stories live. Discover now