28. Tidak Mengizinkan

12.6K 702 41
                                    

BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA, DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. PENULIS MEMBUTUHKAN DUKUNGAN DARI READERS, SILAKAN BERPARTISIPASI DI CERITA INI. TERIMA KASIH, JANGAN JADI PEMBACA HANTU. ^_^

Tanpa terasa, liburan semester kuliah telah berakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa terasa, liburan semester kuliah telah berakhir. Ratna memulai kelas pagi dengan semringah karena merasa rindu terhadap teman-temannya. Beberapa bulan dihabiskan di rumah dengan salah satu tugas yang harus dikerjakan, memang sangat membosankan, apalagi sekarang harus hidup berdua dengan sang suami, jauh dari orang tua dan kakak tersayang, juga tidak ada nasihat dan obrolan dengan mami dan papi, terkadang membuat Ratna benar-benar merasa hampa.

Seperti sekarang, ia sendirian di rumah dan tengah berkutat dengan hidangan di dapur untuk makan malam. Sang suami belum pulang bekerja, padahal nyaris pukul tujuh malam.

Menghela napas, Ratna yang sedang berada di dapur pun mematikan kompor ketika melihat sup sayurannya telah matang. Ia agak mengernyitkan alis, sebab terheran melihat suaminya yang bisa menyukai masakan sup sayur ini, tetapi tidak ingin di dalamnya dimasukkan daging. Padahal itu sangat nikmat, bukan?

Kadang kala, Ratna sampai memasak beberapa hidangan yang memisahkan makanan berlemak dan tidak. Untungnya, Ryu masih menolelir hidangan laut dalam yang baik untuk kesehatan tubuh.

Ah, kalau dipikir-pikir, semenjak menikah dengan lelaki itu, ia menjadi menjalani pola hidup sehat. Bahkan, sekarang Ratna jarang untuk menyantap makanan cepat saji, walau kadang ia sembunyi-sembunyi memakannya ketika Ryu tidak ada di rumah.

Setelah ini, ia akan menunggu Ryu kembali dari pekerjaan, lelaki itu telah menjelaskan akan datang dengan agak terlambat.

Memindahkannya ke mangkuk, Ratna lantas meletakkan ke atas meja makan. Sudah pukul tujuh malam dan tiba-tiba ponselnya berbunyi. Melihat siapa nama yang tertera di layar, ia lantas mengangkat panggilan tersebut dengan suara riang.

"Walaikumsalam, Kak Emma. Baik, Kakak sendiri apa kabar?"

Yang menghubunginya itu adalah Emma, kakak dari Alvian. Tentu saja ia benar-benar merasa rindu dengan gadis itu. Sudah berapa lama mereka tidak bertemu dan karena pekerjaannya, Emma pun jadi sulit untuk mendapatkan waktu untuk menghubunginya.

"Wah, Kakak lagi ada di rumah Alvian? Mampir dong, kejamnya gak mau datang ke rumah."

Wanita itu tertawa, sesekali mendesahkan napas dan tersenyum.

"Tentu saja, besok, iya bisa kok."

Melihat Ryu yang sepertinya sudah pulang, Ratna pun lantas mengabarkan hal ini kepada gadis yang masih bagian dari keluarganya itu, ia lantas berpamit dan menghampiri suaminya.

Mengatakan kepada Ryu agar lekas membersihkan diri dan segera ke meja makan untuk bersantap malam.

Mereka menyantap hidangan dengan tenang, dengan sesekali Ratna menceritakan beberapa hal.

Suami Pengganti (END)Where stories live. Discover now