3. Pernikahan

22.3K 746 2
                                    

NOVEL VERSI FULL BAB DAN BONUS ADA DI APP KBM.

Jangan lupa vote dan komen, ya. ♥️
.
.
.

Pernikahan

Detik berganti menit, menit berganti jam dan jam berganti hari. Tiga hari telah terlewati, yang pada akhirnya membawa pasangan itu menuju ke pintu ijab dan kabul. Ratna terus merasakan kegugupannya ketika dipertemukan kepada mempelai lelaki di samping dirinya dan duduk bersama. Lelaki itu tersenyum tulus dan membuat perasaan Ratna menjadi lebih tenang.

Suasana haru memuncak ketika sepasang pengantin baru kini telah menjadi suami-istri yang sah. Cincin pun dipasangkan kepada sang wanita dan akhirnya ditutup dengan imbauan agar pengantin wanita meminta restu suaminya dengan mencium bagian punggung tangan. Lantas dibalas Adrian dengan mencium dahi Ratna. Membuat orang-orang bertepuk tangan dan mengucap syukur atas kebahagian yang ikut mereka rasakan.

Pernikahan mereka tidak ada malam pertama tentu saja, sebab Ratna dan Adrian seperti janji mereka akan tidur di kamar yang terpisah di rumah besar keluarga Renarta.

Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa sekarang Ratna dan Adrian sudah menjadi pasangan suami istri selama hampir empat bulan, hubungan mereka selalu harmonis, tidak seperti pasangan lainnya, mereka benar-benar menikmati menikah rasa pacaran seperti ini.

"Mami, biar Ratna aja yang masak sarapan untuk kita."

Tentu Ratna mengatakan hal sedemikian, sebab melihat maminya yang sekarang tengah berkutat untuk membantu membuatkan sarapan.

"Tidak usah, Sayang. Sebaiknya Mami saja, lagian Ratna bangunin Ian aja."

"Sudah, Mi. Sebentar lagi dia turun. Kalau begitu sebaiknya kita memasak bersama saja," jawab Ratna seraya melanjutkan mencuci bahan makanan yang akan dimasak. Entah kenapa gadis itu sekarang lebih semangat memasak, padahal ia seharusnya teramat suka bermalah-malasan, walau cukup bisa memasak lauk, Ratna lebih gemar memasak kue.

Mereka saling bertukar cerita seperti biasa, Ratna memang terkadang memasak atau membantu menyediakan hidangan untuk sarapan semenjak menikah dan tinggal di rumah keluarga suaminya.

"Selamat pagi, Mi, Ratna." Adrian tiba-tiba menyapa, seraya memeluk dan mencium pipi ibu dan istrinya itu.

"Selamat pagi, Sayang," sahut Ratna dan Shinta bersamaan.

Makanan yang dimasak telah dihidangkan di atas meja, setelah anggota keluarga berkumpul, mereka pun memanjatkan doa dan menyantap hidangan dengan hikmat.

*

"Adrian!"

Suara Ratna terlihat meninggi ketika memanggil nama suaminya, gadis itu celangak-celinguk mencari keberadaan sosok laki-laki yang telah menikahinya empat bulan lebih. Melangkahkan kaki, ia pun melihat sang lelaki tengah duduk di dekat jendela, tengah mengecek ponsel dengan memakai kacamata.

Sekali lagi memanggil, Adrian pun menyahuti tanpa menatap Ratna.

"Ya?"

"Besok pagi jadi pergi?" tanya Ratna, wajah gadis itu terlihat memelas, kedua tangannya menarik-narik kemeja Adrian, memberi kode dan kesan ingin dimanja agar suaminya tidak jadi pergi ke luar negeri esok.

"Tentu saja, aku harus membantu mengurus restoran cabang yang ada di sana, Kak Ryu terus menelepon."

Tersenyum melihat wajah Ratna yang terlihat tak rela ditinggal olehnya, Adrian pun menyentuh pucuk kepala sang istri, membelainya beberapa kali.

"Ck, tapi aku tidak mau kamu meninggalkanku, Ian. Kenapa juga kamu ikut mengurusi restoran di sana? Bukannya juga sudah ada Kak Ryu, kan? Pasti kakak bisa mengelolanya dengan baik, Adrian. Jadi, pokoknya jangan ke sana, aku tidak mau ditinggal sendiri." Terdengar nada yang mulai ngambek dari kata-kata yang diucapkan Ratna, sesekali gadis itu mendelik karena suaminya tertawa kecil karena melihat kelakuannya.

Suami Pengganti (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora