23. Bulan Madu

25.1K 904 40
                                    

BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA, DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. PENULIS MEMBUTUHKAN DUKUNGAN DARI READERS, SILAKAN BERPARTISIPASI DI CERITA INI. TERIMA KASIH, JANGAN JADI PEMBACA HANTU. ^_^

Kemarin malam adalah sesuatu yang sangat berbeda untuk pasangan yang baru saja menikah ini, entah bagaimana tiba-tiba mereka bisa sampai di dalam kegiatan intim suami-istri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kemarin malam adalah sesuatu yang sangat berbeda untuk pasangan yang baru saja menikah ini, entah bagaimana tiba-tiba mereka bisa sampai di dalam kegiatan intim suami-istri. Ryu menginginkannya, padahal sebelumnya ketika Ratna memberikan informasi bahwa Ratna telah bersih dari hari merah, Ryu hanya memberikan wajah Ratna penuh ciuman, kemudian menghentikan aktifitas ini.

Rasanya sekarang berbeda, Ratna sangat malu meski  Ryu datar-datar saja.

Bagaimanapun ia tidak berani menatap wajah Ryu, sebab langsung teringat malam mereka yang baru saja dilewati.

Bodohhh! Ratna berteriak di dalam batin, ia bergetar ketika memberikan Ryu piring untuk makan.

"Kamu baik-baik saja? Kalau masih lelah jangan memaksakan diri, Atna."

Yang ditanyakan Ryu malah hal seperti ini, membuat wajah Ratna semakin memerah. Tentu saja Ryu pasti mengingatnya, memang apa yang ia harapkan? Tiba-tiba Ryu amnesia mendadak?

"Enggak, Kak. Gak apa," ucapnya cepat, mulai menyantap roti bakar dengan telur dan juga sosis di piring.

Sarapan yang sangat-sangat memalukan bagi Ratna.

"Baiklan," ujar Ryu, memperhatikan Ratna lebih lama sejenak, kemudian menyantap sarapan pagi yang dihidangkan ini.

Beberapa saat berlalu, Ryu telah pergi menuju retoran dan Ratna yang mengantarkan sang suami sampai depan pintu seperti biasa, kemudian ia langsung bersandar di dinding dan merosot sambil mengembuskan napas panjang.

Memalukan, benar-benar masih tidak bisa berhadapan langsung dengan Ryu.

Detak jantung berdegup dengan kencang, perasaan seperti apa yang ada di hatinya ini? Apakah hanya kegugupan belaka karena tidak pernah disentuh laki-laki dan tidak punya pengalaman? Atau ia telah memiliki rasa dengan Ryu? Tidak, ia masih belum merasakan cinta kepada suaminya ini, mungkin hanya sekadar sayang. Namun, apakah bisa? Sangat tidak adil untuk Ryu, tetapi apakah Ryu juga akan mencintainya?

Mereka bercinta, tetapi bukan dengan cinta?

.

.

.

Ryu terus memperhatikan gerik sang istri ketika membuatkan sarapan tadi, Ratna terlihat tidak nyaman, juga gemetar. Sempat berpikir bahwa wanita itu kelelahan, tetapi setelah ditanya dia dalam kondisi baik-baik saja.

Rasa abstrak di dada belum reda, baru saja malam tadi mereka mencintapkan suasana luar biasa, pikiran mengada-ngada tentang lelaki asing yang sempat datang pun sirna. Namun, bahagia lantas berganti dengan sesuatu yang membingungkan sebab baru pertama kali ia rasakan. Dan berlipat kali lebih sesak dan menyakitkan. Mungkin inilah yang dijelaskan orang-orang, sakit, tetapi tidak berdarah.

Suami Pengganti (END)Where stories live. Discover now