21. Mulai Cemburu?

17.3K 862 60
                                    

BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA, DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. PENULIS MEMBUTUHKAN DUKUNGAN DARI READERS, SILAKAN BERPARTISIPASI DI CERITA INI. TERIMA KASIH, JANGAN JADI PEMBACA HANTU. ^_^

Baru saja selesai mengeringkan rambut, Ratna yang telah selesai membersihkan diri dan memakai pakaian pun dengan cekatan turun ke dapur sambil bernyanyi kecil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Baru saja selesai mengeringkan rambut, Ratna yang telah selesai membersihkan diri dan memakai pakaian pun dengan cekatan turun ke dapur sambil bernyanyi kecil. Menemukan sang suami, ia lantas bergabung, kemudian menuangkan teh jahe kepada lelaki itu.

Sambil berbicara tentang rasa teh yang akan agak berbeda, tetapi tetap memanjakan lidah, Ranta pun menyamil beberapa biskuit yang diambil dari kulkas. Memakannya setelah mencelupkan ke dalam teh.

"Kak Ryu mau tambah madu? Aku sih gak suka terlalu manis?"

Gelengan kepala terlihat.

"Tidak perlu," ujarnya.

Terdiam sejenak, Ratna lantas menyarankan agar mereka kapan-kapan jalan-jalan bersama.

"Kamu ingin bulan madu?"

"Eh, em... memangnya kita mau ke mana, Kak?"

Lelaki itu terlihat mengaduk teh beberapa kali sebelum menyesabnya secara perlahan.

"Aku belum terlalu memikirkan."

"Jangan terlalu jauh, Kak. Aku gak tahan perjalanan jauh, apalagi kalau direncanakan, bisa mual. Heran juga, deh?"

Menggendikkan bahu, Ratna menghela napasnya. Berpikir kenapa ia sangat tidak kuat perjalanan jauh, sampai sering muntah dan seperti nyaris pingsan. Bahkan setelah memakan obat anti mual pun, Ranta tetap saja bisa mual jika efeknya telah habis. Kadang dia tidak habis pikir kenapa bisa sampai sedemikian, padahal kakaknya Samudera sama sekali tidak seperti ini, begitu pula dengan kedua orang tuanya.

"Jadi, mau bagaimana? Bulan madu di rumah saja?"

Ratna tertawa mendengar perkataan Ryu, tidak habis pikir kalau liburan bulan madu di rumah. Di tidak terlalu tahu apa yang asyik kalau seperti itu.

"Ada-ada saja, Kak Ryu. Itu sih namanya gak bulan madu, kan?"

Menghabiskan tehnya, Ryu hanya menghela napas dan kemudian berujar sebaiknya mereka beristirahat karena malam mulai larut.

Laki-laki itu jalan terlebih dahulu, kemudian Ratna mengikuti dari belakang setelah mengambil ponselnya.

Ia mengecek panggilan ternyata Alvian tadi sempat menghubungi, kemudian mengecek kotak masuk dan menemukan pesan dari lelaki itu. Karena antusias dengan isi dari pesan, Ratna sama sekali tidak menyadari bahwa pesan itu ternyata telah dibaca oleh seseorang yang bukannya dirinya, siapa lagi kalau bukan Ryu.

"Dasar, Kak Emma." Gadis itu tertawa kecil dan membalas pesan tersebut.

Sesampainya di ranjang, ia melihat Ryu yang tidur memunggunginya, tentu saja Ratna mengernyitkan alis karena tidak biasanya lelaki itu tidur dalam keadaan seperti ini. Sebab, ia tahu Ryu jika tidur pasti telentang terlebih dahulu.

Suami Pengganti (END)Where stories live. Discover now