3

33.8K 2.8K 350
                                    

"Pak Abhi! Pak!" teriak Gadis yang berada jauh di belakang Abhi. Pria berumur 26 tahun itu mendadak menjadi bocah 10 tahun yang bandel dan menyusahkan.

Seperti sengaja menulikan telinga, pria itu terus berjalan tanpa menghiraukan Gadis yang meraung-raung dibelakangnya.

Mentang-mentang dia bos jadi seenaknya sendiri. Sepulangnya dari restoran untuk meeting, Abhi langsung menyeret paksa Gadis ke tempat yang tak patut untuk dikunjungi oleh direktur sibuk macam Abhi.

Time Zone.

Ya ... Abhi menyeret paksa Gadis untuk menemaninya bersenang-senang disini.

Kalau saja Gadis bukan sekertaris, dan kalau saja Abhi bukan atasannya. Gadis akan mengikat kedua kaki dan tangannya sekarang juga.

Di dalam time zone, penampilannya dan Abhi sangat mencolok di antara pengunjung yang lain. Tak heran, mana ada seorang pekerja kantor yang sibuk membuang-buang waktunya untuk mengunjungi tempat seperti ini. Kalau bukan direktur gabut macam Abhi.

Dengan langkah kesal dirinya terus mengikuti langkah Abhi dan sesekali ikut berhenti karena menunggunya bermain.

"Dis kalau capek duduk aja sana, saya masih belum puas."

Dari tadi dong nyuruhnya, kaki gue pegel nih! bantinnya kesal. Tak menyia-nyiakan waktu Gadis segera berjalan menuju tempat duduk yang Abhi tunjukkan. Sedangkan Abhi, masih sibuk dengan permainannya.

Huftt ... Hanya mengikuti ke mana Abhi berjalan sudah sangat menguras energinya, bagaimana nanti bila dia harus mengurus anaknya yang aktif berlarian ke sana, ke mari? tulangnya akan cepat rapuh.

Menunggu sendirian tanpa melakukan apapun mendatangkan kantuk yang luar biasa. Gadis melirik jam tangannya masih pukul 2 siang. Ia pikir tak apa kalau ia tidur sebentar disini daripada bengong macam sapi ompong.

Dengan trik biasanya, Gadis menundukkan kepalanya dan menutup wajahnya dengan satu tangannya. Tak lama berselang, Gadis sudah bisa masuk ke alam mimpi.

Tak lupa, sebelum memutuskan untuk tidur sebentar, Gadis sudah mengaktifkan alarm pukul 14.30 agar dirinya tak kebablasan.

Gadis adalah tipe yang sangat mudah tertidur, di manapun tempatnya, bagaimanapun kondisinya, kalau matanya sudah merasakan kantuk yang luar biasa tak sulit baginya untuk tidur.

Tidur Gadis sangat nyenyak, sampai saat Abhi datang dan memindahkan kepalanya yang tertunduk ke bahunya yang nyaman Gadis tak sadar.

Abhi tersenyum dan mengusap kepala Gadis lembut. Kamu lebih cantik dari yang saya bayangkan.

Abhi sama sekali tak berniat untuk membangunkan Gadis. Wajahnya terlihat letih, mungkin karena seharian harus melayaninya.

Sungguh, ia tak bermaksud menyiksa Gadis, dia hanya senang melihat Gadis yang keluar masuk ruangannya. Jiwanya yang sejak lama hampa, kini perlahan mulai kembali terisi.

Deringan ponsel yang cukup kencang membangunkan tidur Gadis.

"Eh, maaf pak saya nggak sadar." Gadis mengerjapkan matanya saat menyadari dirinya bersandar nyaman pada bahu Abhi.

Duh, rasanya malu sekali. Kepalanya emang suka lancang kalau ada bahu kosong.

"Ya jelas nggak sadar, orang kamu tidur."

Gadis tertawa sumbang, wajahnya sudah memerah karena malu.

"Nih, tadi saya dapat boneka sama cokelat." Abhi memberikan boneka kelinci imut dan satu buah cokelat.

After Meet You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang