34

9.8K 952 155
                                    

"Kamu dari semalam peluk aku kayak gini apa nggak pegel? ini aku pegel banget loh nggak bisa gerak sama sekali." Gerutu Gadis karena tubuhnya yang didekap erat oleh Abhi. Semalam mereka memang memutuskan untuk menikmati waktu berdua di apartemen Abhi. Selain untuk membicarakan perihal hubungan mereka, tak henti-hentinya Abhi berusaha mengembalikan kepercayaan Gadis.

Dan kini, semua sudah selesai. Gadis mau kembali berjuang bersama karena keyakinan yang Abhi berikan. Bahkan bila tidak ada halangan dalam waktu dekat ini Abhi akan melamar Gadis di depan orang tuanya meski tanpa restu dari keluarganya sendiri.

Mereka yakin akan bisa melewati masa-masa sulit ini. Dan, untuk urusan identitasnya yang sebenarnya, akan ia ungkap nanti setelah ia berhasil mengikat Gadis. Abhi yakin, Gadis pasti akan menerima karena Abhi berbeda dengan Kavin meski masih dengan orang yang sama.

Papanya dan Kevan juga tak akan bisa mengganggu Gadis karena setelah ini ia akan memperketat penjagaan pada Gadis.

"Lepasin dong, gerah banget aku." Gadis masih berusaha melepaskan diri dari dekapan Abhi yang luar biasa kuat.

"Nggak mau, nanti kamu pergi," jawabnya manja dan mengecup puncak kepala Gadis beberapa kali.

Gadis terkekeh dan mengusap tangan Abhi yang melingkar di perutnya. "Kamu nggak ada pemotretan? biasanya kalau wekend kan banyak job."

Abhi menggelengkan kepalanya dengan mata terpejam. Wekend ini ia ingin menghabiskan seluruh waktunya dengan Gadis. Masalah studio sudah ada yang menghandel.

"Yaudah mandi dulu sana."

"Mandiin."

Gadis menyikut perut Abhi karena ucapannya yang ngelantur. "Mulut belum di bersihin berapa bulan, jorok banget!"

"Jorok dari mana sih yang, aku cuma bilang mandiin kok jorok. Kamu lupa kalau mandi itu artinya bersih?"

"Tau ah, aku pergi nih kalau kamu ngeselin."

"Aku bakal bikin kamu nggak bisa pergi kalau sampai ada rencana buat pergi."

"Gimana coba?"

"Rahasia."

Gadis hanya terkekeh. Ia tak akan pergi karena ia juga tak mampu berjauhan dengan Abhi. Katakanlah semalam ia khilaf dan terbawa emosi sampai ingin mengakhiri hubungannya begitu saja.

"Jangan pergi, jangan pikirin masalah ku dengan Papa, jangan sampai bertemu dengan Kevan dan Papa, dan jangan peduli dengan Zavia, aku cinta kamu," ucap Abhi panjang. Ia tak akan lelah untuk mengingatkan ini agar Gadis berhenti termakan pengaruh buruk.

"I love you." Jawab Gadis singkat padat dan sangat jelas.

Abhi tersenyum, tak biasanya pacarnya mengucapkan kalimat ini dahulu karena Gadis adalah tipe wanita yang memiliki gengsi sangat tinggi.

"Kok nggak jawab?" tanya Gadis dengan nada sewot karena ungkapan cintanya tak di respon.

Abhi terkekeh dan melepas pelukannya. "Hadap sini."

Gadis membalikkan posisinya dan menghadap Abhi.

Abhi mengecup beberapa kali bibir Gadis. "Ini jawabannya."

Gadis cemberut dan menabok bibir Abhi. "Mesum banget dari kemarin!"

"Ishh, cuma cium dikatain mesum, nggak boleh?" tanya Abhi tak terima.

"Mandi sana! aku mau pulang aja kalau kamu males-malesan terus."

Abhi langsung bangkit dan mulai merenggangkan otot-ototnya. "Kamu pesen sarapan ya, disini nggak ada apa-apa."

After Meet You AgainWhere stories live. Discover now