32

8.8K 871 148
                                    

PAK ABHI LAGI PUSING MIKIRIN NASIB

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PAK ABHI LAGI PUSING MIKIRIN NASIB

****

Gadis tersenyum kecut saat Abhi mengabaikan sapaannya begitu saja. Padahal ia ingin sekali mendengar penjelasan Abhi mengenai fotonya dengan Zavia kemarin malam.

Entah apa yang sudah terjadi, Pagi ini pria itu terlihat sangat kusut dan tak bersemangat sama sekali. Berbeda dengan hari biasanya.

Gadis mengembuskan nafas berat dan berusaha sabar menunggu penjelasan dari Abhi. Ia yakin pacarnya tak akan berani macam-macam dengan wanita lain.

Dari pada terus bergulat dengan perasaannya yang masih campur aduk, lebih baik ia menyelesaikan pekerjaannya dan mengirim jadwal Abhi hari ini melalui email saja.

Setelah sekitar 10 menit berlalu pintu ruangan Abhi terbuka. Gadis langsung mendongak dan menatap Abhi yang juga tengah menatapnya.

"Kenapa nggak masuk?" tanyanya dengan nada suara dingin.

"Kelihatannya Pak Abhi tidak mau diganggu," jawab Gadis.

"Masuk! kerjain di dalam aja."

Gadis memilah-milah beberapa berkas yang harus ia selesaikan dan membawa laptop beserta flashdisk yang berisi ribuan data penting.

Meski suasana hati antara dirinya dan Abhi masih belum membaik, Gadis bisa apa selain menurut.

Ia meletakkan laptop dan berkas-berkasnya di meja yang selalu ia gunakan saat bekerja di dalam ruangan Abhi.

"Kenapa?" tanya Gadis pada Abhi terus memperhatikan setiap gerak-geriknya.

Abhi menggeleng dan masih tetap memperhatikannya dengan matanya yang terlihat sayu.

"Mau dibikinin kopi?" Tawar Gadis.

"Nggak usah urusin saya, lanjutin kerjaan kamu," jawab Abhi dengan suara datar dan lagi-lagi tak seperti hari-hari biasanya.

Gadis berdecak, rasa kesal yang sedari tadi ia tahan semakin meronta-ronta ingin dilepaskan. Andai posisinya sedang tidak di kantor, ia pasti sudah mengamuk.

Gadis mengambil nafas dalam-dalam dan mengembuskan secara perlahan. Berusaha mengendalikan dirinya.

Sabar... sabar... hidup memang penuh cobaan.

***

Sedangkan Abhi, ia merasa bingung dengan dirinya sendiri. Otaknya benar-benar kalut dan tak bisa digunakan untuk berfikir.

Seluruh pertemuan ia alihkan pada Kevan dan beberapa pekerjaan ia anggurkan di atas meja.

Kondisi ini sangat sulit untuknya. Rasanya, setiap langkah yang akan ia ambil terasa serba salah. Ia bingung, ia kacau, apa yang harus ia lakukan sekarang?

After Meet You AgainWhere stories live. Discover now