Dulu Gadis sering di bully, tapi sekarang Gadis banyak di puji.
Dulu Gadis gendut, sekarang Gadis kurus.
Dulu Gadis tak memiliki teman, sekarang Gadis memiliki banyak teman.
Kehidupan kecil Gadis terasa hampa tanpa teman tanpa kenangan yang bahagia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Udah, cukup pa! aku udah capek terus ganggu kehidupan Kavin. Jangan manfaatin aku yang selama ini benci sama kembaran aku sendiri!" Malam ini kali pertamanya Kevan benar-benar berani menentang Papanya. Ia memang selalu diam tak melawan, karena posisi yang ia inginkan belum ada di genggamannya.
Selama ini ia memang benci pada Kavin yang bisa melawan dan bebas dari tekanan sang Papa. Tapi lama-lama dirinya muak terus menerus dijadikan senjata untuk membuat Kavin masuk dalam jalur yang Papanya buat.
Kavin dan dirinya saudara kembar, dulu mereka saling berbagi rahim meski saat besar mereka tak pernah bersama. Ia memang sering membuat Kavin jengkel dengan segala kelakuannya, namun, dalam lubuk hatinya ia ingin sekali akur dan dekat dengan Kavin. Tapi, rasanya susah sekali.
"Oh, anak Papa sudah berani membantah sekarang?" Hendra mengangkat bahu Kevan kasar.
Kevan mengepalkan tangannya kuat.
"Ingat! sekali kamu bantah Papa, kamu tidak akan jadi apa-apa!" Hendra menghempaskan tangannya sampai tubuh Kevan mundur beberapa langkah.
"Papa mau apa?" Tanya Kevan akhirnya. Usahanya selama ini tak boleh sia-sia. Ia harus bisa menguasai seluruh aset keluarga Abhivanda.
Dalam hati dia sudah berjanji, permusuhannya sudah cukup sampai disini. Setelah ini ia akan damai dengan Kavin.
"Jauhkan Kavin dari sekretarisnya, Papa sudah menyiapkan wanita yang akan bersanding dengan Kavin!"
"Gadis?"
"Iya. Papa nggak mungkin keluarin dia, karena diluar mereka masih bisa berhubungan. Hancurkan hubungan mereka!"
Tugas yang sulit. Ia tahu bagaimana Kavin mencintai Gadis, dan begitupun sebalikknya. Saat dirinya memberi tahu fakta pada Gadis waktu itu hubungan keduanya masih bisa baik-baik saja.
"Papa mau secepatnya hubungan mereka berakhir. Wanita yang akan bersanding dengan Kavin sudah mulai tertarik, tapi, Kavin belum merespon apa-apa karena Gadis!"
