39

13.1K 892 116
                                    

           "Happy birtday ...." Bisik Abhi tepat pukul 12 malam. Tangannya sudah memegang kue berukuran sedang dengan lilin berbentuk angka 27.

Gadis masih terlelap. Namun, mulai terganggu saat Abhi berkali mengecup pipinya.

"Hei, bangun dulu," ucapnya lagi.

Gadis menggeliat dan perlahan membuka matanya. "Kenapa sih, aku masih ngantuk," ucapnya dengan suara serak.

"Happy birtday!!" Abhi menunjukkan kue yang sudah ia persiapkan dengan raut wajah bahagia dan senyum lebar.

Namun, berbanding terbalik dengan Gadis yang tak menunjukan respon apa-apa. Dirinya hanya menatap Abhi bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya bingung. "Emang aku ulang tahun?"

Abhi berdecak kesal saat Gadis mengajukan pertanyaan bodoh. Sudah jelas hari ini dia ulang tahun ke 27. Padahal, perkiraannya Gadis akan terkejut dan memeluknya sambil membisikan kata-kata romantis karena sudah di beri kejutan malam-malam.

Tapi hasilnya nihil. Gadis terlihat biasa saja.

"Hari ini tepat tanggal 13 Juli 2020 pada menit ke 10 Gadis Kapila Wardhani lahir ke dunia! dah lah, lilinnya aku tiup sendiri aja."

Gadis memegang tangan Abhi saat pria itu hendak meniup lilin berbentuk angka 27. "Iya, aku ingat kok hari ini aku ulang tahun," ucapnya sambil tersenyum manis.

Gadis bangkit dan mengecup pipi Abhi. "Terimakasih sayang."

Abhi balas tersenyum senang dan mengusap pucuk kepala Gadis dengan tangannya yang terbebas. "Make a wish dulu."

Gadis memejamkan matanya dan meminta beberapa harapan. Terutama harapan untuk bahagia dan selalu di samping pria yang ia cinta.

Setelah selesai make a wish, Gadis membuka matanya dan segera meniup lilin.

"Biasanya Mama, Papa, Kak Nessa yang rame-rame datang ke kamar aku buat kasih kejutan gini," ucap Gadis sambil mengingat-ingat kejutan ulang tahunnya sebelum ini.

"Sekarang kan udah ada aku yang kasih kejutan buat kamu. Nanti malam kita ke rumah kamu, makan malam sama keluarga kamu dan keluarga aku."

"Keluarga kamu?" Tanya Gadis bingung karena biasanya Abhi melakukan apapun sendiri.

"Iya, kamu belum kenalan sama Mama aku kan?"

Gadis mengangguk. Selama ini ia belum pernah melihat sosok Mama Abhi yang sering diceritakan sebagai wanita paling baik. "Aku nggak sabar pengen ketemu Mama kamu."

Abhi tersenyum dan memotong sedikit kue yang kini sudah ia letakkan di atas nakas. "Ini kue buatan Mama aku." Abhi memberikan potongan kue itu pada Gadis.

Gadis menerima dan mengicipi kue buatan calon mertua-nya.

"Gimana, enak?" Tanya Abhi memastikan karena Gadis terus melahap potongan kue yang ia berikan sampai habis.

"Enak banget, nggak kalah sama kue buatan toko." Tanggapan Gadis yang memang benar adanya. Rasa kue itu sangat enak dan sangat pas di lidahnya.

"Mama aku emang jago di dapur. Nanti kamu bisa belajar masak bareng-bareng."

Gadis mengangguk dan memeluk tubuh Abhi dari samping. "Makasih banyak buat kejutannya, meski sederhana aku bahagia."

"Aku harap sampai seterusnya kita bisa terus seperti ini. Dis, aku bukan lelaki sempurna. Aku punya masa lalu dan aku punya kesalahan. Dan, aku selalu berharap kamu bisa menerima apapun yang telah terjadi pada masa lalu aku." Abhi berkata tulus dalam hatinya. Siap tidak siap dirinya harus segera membuka identitasnya sebagai Kavin dan berusaha meyakinkan Gadis kembali bahwa Kavin yang ia kenal dulu, bukanlah Kavin Abhivanda yang saat ini menjadi pujaan hatinya.

After Meet You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang