31

8.9K 819 101
                                    

Sudah pukul 11 malam, tapi rasanya mata Gadis tak kunjung bisa terpejam. Berkali-kali dirinya mengecek notifikasi ponsel namun, tak kunjung ada balasan dari Abhivanda.

Tiga jam yang lalu, Rilly— sahabatnya, mengirim foto Abhi bersama wanita di sebuah restoran. Tak hanya Abhi, namun juga ada Kevan bersama wanita di sampingnya.

Dalam kepalanya banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan. Ia tak ingin berburuk sangka dahulu, tapi apa daya, fkiran-fikiran buruk kini sudah mulai menyerang.

Gadis mengembuskan nafasnya berat, Abhi yang ia tuntut penjelasan tak kunjung memberinya kabar, padahal pria itu sudah membuka pesannya.

Entah apa yang sebenarnya terjadi. Tadi, Abhi bilang ada makan malam keluarga dan membatalkan acara dengannya, tapi faktanya pria itu dinner dengan wanita lain.

"Aishh! awas aja kalau percobaan selingkuh!" Gumam Gadis kesal dan melempar asal ponselnya.

Ia kembali berusaha tidur dan berharap saat bangun nanti ada balasan dari Abhi mengenai foto itu.

Ia terus berusaha agar tak cemburu juga tak sakit hati karena ia tahu betul teman wanita Abhi juga banyak.

***

Dalam hati Abhi mengumpat keras saat kembali ke meja makan, orang tua Zavia menyuruh dirinya dan Kevan double date dengan pasangan masing-masing. Dengan alasan agar lebih dekat lagi.

Cih... hanya membuang-buang waktu.

"Kenapa harus di luar? kan di sini sudah sama saja." Protes Abhi yang tak terima usulan dari Papa Zavia.

"Saya juga pernah muda, kalian butuh ruang untuk saling dekat. Sudah biar para orang tua yang disini, kalian dinner di luar saja."

Abhi melirik sinis Zavia yang terlihat kegirangan karena orang tuanya berusaha mendekatkan dengannya.

"Yuk." Ajak Kevan yang terlihat sangat tak keberatan. Abhi tak tahu setebal apa topeng yang kembarannya pakai sampai terlihat sangat menerima kejadian malam ini.

Abhi berdecak pelan dan berjalan ogah-ogahan. Demi apapun setelah ini ia tak akan sudi di suruh-suruh seperti ini.

"Gue bareng lo, males nyetir!" Bukannya malas nyetir, ia hanya tak mau berduaan dengan wanita yang kini mulai agresif padanya.

Oke, dulu ia tak sebenci ini pada Zavia karena dia adalah modelnya. Tapi, sekarang, setelah mengetahui fakta, hanya melihat wajahnya saja rasa bencinya melebihi rasa benci pada Kanaya yang setiap saat berusaha menggodanya.

Apapun itu akan ia lakukan demi mengacaukan rencana perjodohan gila ini. Sekarang mungkin dia terlihat menerima karena ia tak punya cukup senjata untuk menentang sang papa.

"Jok mobil gue cuma dua, kalau males nyetir itu banyak sopir nganggur."

Sialan, padahal mobil Kevan tak hanya satu, masih banyak mobil yang lebih besar dari itu. Sudah ia duga, kembarannya sudah sekongkol dengan Papanya.

"Buruan masuk, gue nggak akan bukain pintu buat lo!" ujar Abhi saat Zavia hanya berdiri di samping pintu mobil sambil senyum-senyum ke arahnya.

Setelah Zavia masuk, tanpa banyak bicara Abhi mengikuti mobil Kevan yang sudah melaju di depan.

Sesampainya di restoran Abhi masuk dengan ogah-ogahan, bahkan hidangan super lezat tak ia sentuh sama sekali. Dalam pikirannya hanya ada, Gadis, Gadis dan Gadis.

Harusnya malam ini menjadi malam yang indah untuknya dan Gadis.

Harusnya malam ini ia memberikan hadiah spesial untuk Gadis.

After Meet You AgainWhere stories live. Discover now