23

10.6K 1K 183
                                    

        Jatung Gadis berdetak tak karuan saat menerima undangan reuni darisalah satu teman SMP-nya.

Tangannya bergetar dan terasa sangat dingin. Ia masih takut melihat teman-temannya dulu meski kini dirinya sudah berubah drastis.

Tania dan Lala menyarankan bahwa ia harus ikut dan membuktikan pada mereka bahwa Gadis yang dulu mereka rendahkan kini sudah berubah.

Benar memang kata mereka, namun apa daya, ketakutannya masih begitu besar saat melihat gerombolan anak memandangnya dengan tatapan jijik, mengejek, dan sinis.

Kilasan masa lalu kini mulai bergantian muncul dalam benaknya. Gadis sangat benci saat potongan kisah mirisnya dulu kembali menghantui.

Gadis melempar ponselnya ke sembarang tempat, tubuhnya terjatuh di lantai. Gadis benci ingatan ini, ia ingin menghilangkan ingatan ini segera.

Gadis mengacak-acak rambutnya dan memukul kepalanya, namun, ingatan itu masih ada bahkan semakin nyata terlihat.

Hatinya kembali sakit saat kilatan masa lalunya semakin jelas.

Apapun yang menyangkut masa lalu selalu membuatnya histeris dan ketakutan. Dan tak jarang Gadis mengalami kejadian seperti ini karena trauma yang memang sulit untuk sembuh.

****

       Di lain tempat Abhi panik saat Gadis menghubunhinya dengan nada yang bergetar dan menyuruhnya untuk datang ke apartemen.

Belum sempat ia menanyakan keadaannya Gadis sudah memutus panggilannya terlebih dulu.

Kerjaannya di studio langsung ia tinggal begitu saja, tanpa mengganti bajunya ia langsung menyambar kunci mobil dan langsung menuju apartemen Gadis.

Abhi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia takut terjadi apa-apa dengan Gadis kalau ia tak segera sampai.

Berkali-bekali ia mencoba menghubungi kembali nomor Gadis, namun tak ada jawaban membuatnya semakin panik.

Setengah jam kemudian ia sampai di apartemen Gadis. Setelah mobilnya terparkir rapi Abhi langsung bergegas masuk ke gedung apartemen dan menuju unit apartemen Gadis yang berada di lantai 7.

Abhi masih berusaha menghubungi Gadis, namun nihil tetap tak ada jawaban dari Gadisnya.

"Kamu kenapa sih, Dis," gumamnya khawatir.

Lift terbuka, Abhi langsung berlarian menuju unit apartemen Gadis.

Beberapa kali ia memencet bel tapi Gadis tak kunjung muncul membukakan.

Abhi yang semakin khawatir, akhirnya membuka pintu begitu saja. Untung pintu tak rerkunci jadi ia bisa masuk dengan leluasa.

Pandangan Abhi mengitari seluruh penjuru ruangan yang tampak sepi. Tapi telinganya menangkap suara isak tangis dari dalam kamar.

Dengan langkah cepat Abhi langsung berjalan menuju kamar yang terletak tak jauh dari tempatnya kini.

"Gadis?!"

Abhi langsung menghampiri Gadis yang terduduk di lantai sambil memeluk dirinya sendiri. Entah apa yang sudah terjadi pada Gadisnya sampai kondisinya terlihat kacau.

"Kamu kenapa?" Abhi menangkup kedua pipi Gadis dan mengusap sisa air mata yang menggenang.

Gadis tak menjawab dan langsung memeluk tubuh Abhi erat dan semakin menumpahkan air matanya.

Abhi tak tau apa yang sudah terjadi pada Gadis, yang bisa ia lakukan hanya mengusap lembut punggung Gadis dan berusaha menenangkannya dengan kata-kata lembut.

After Meet You AgainWhere stories live. Discover now