36

10.4K 907 142
                                    

Skip aja kalau misal ada adegan yang nggak pantas😂

Skip aja kalau misal ada adegan yang nggak pantas😂

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

****

        'Gue mau kasih tau sesuatu penting, ke ruangan gue sekarang!'

Abhi mengerutkan keningnya saat membaca pesan dari Kevan yang baru saja ia buka.

Tak mau menebak-menebak Abhi langsung bergerak menuju ruangan Kevan.

"Pak, mau kemana ini ada titipan dari Pak Malik."

Abhi menghentikan langkahnya dan mengambil map yang Gadis berikan padanya. "Ke ruangan Kevan sebentar. Meeting kita masih setengah jam lagi kan?"

Gadis hanya menjawab dengan anggukan.

"Yasudah, kamu prepare dulu aja." Setelah itu Abhi segera bergegas menuju ruangan Kevan karena sudah tak sabar ingin mengetahui kabar apa yang akan Kevan sampaikan.

Kevan langsung mempersilahkan dirinya duduk di sofa dan memperlihatkan ponselnya.

Abhi langsung mengumpat saat membaca isi chating Papanya dengan Kevan. Bagaiaman tidak kesal, Zavia benar-benar melaporkan pada Papanya tentang kejadian kemarin siang, saat Gadis mengejeknya habis-habisan.

Dan kini, Papanya memerintah Kevan untuk segera menyingkirkan Gadis bagaimana pun caranya. Papanya juga sudah menurunkan titah untuk mengganti sekretaris untuk Abhi.

Ini tidak boleh terjadi, kalau Gadis keluar dirinya juga akan ikut keluar. Tak peduli akan semarah apa Papanya nanti.

"Gue harus gimana?" Tanya Kevan dengan nada putus asa. Meski dirinya sudah pro pada Abhi, namun urusan menolak Papanya ia masih belum mampu.

"Lo mau lakuin semua perintah Papa demi jabatan itu kan? kalau benar itu alasan utama lo, ayo sekarang kita tukar jabatan dan jangan ganggu gue sama Gadis lagi. Tolong, jangan rusak kebahagiaan gue." Pinta Abhi dengan nada memohon.

Kevan memejamkan matanya dan mengerang penuh kekesalan. Ia tak ingin merusak kebahagiaan Abhi, tapi dia juga tak tahu bagaimana cara menolak Papanya.

Kevan mengusap wajahnya dan menatap Abhi, "Ini bukan hanya masalah jabatan yang pengen gue duduki, tapi masalah Papa yang bakal marah besar kalau gue tolak permintaannya. Mungkin lo belum tahu gimana marahnya dia ke gue nanti."

"Dari pada lo bingung, lebih baik lo bantu gue buat ungkap identitas gue di hadapan Gadis. Masalah terbesar gue hanya ini, kalau sampai ini terbongkar bukan dari mulut gue sendiri, gue nggak yakin Gadis mau menerima gue lagi." Sekarang ia menyesal telah begitu lama menyembunyikan ini semua. Mungkin, kalau dari awal dirinya sudah terus terang masih ada kesempatan Gadis memaafkan dan menerimanya lagi.

"Kebohongan lo terlanjur besar, dan akan sangat sulit diungkapkan!"

"Gue takut kalau Gadis bakal benci sama gue."

After Meet You AgainDove le storie prendono vita. Scoprilo ora