Dulu Gadis sering di bully, tapi sekarang Gadis banyak di puji.
Dulu Gadis gendut, sekarang Gadis kurus.
Dulu Gadis tak memiliki teman, sekarang Gadis memiliki banyak teman.
Kehidupan kecil Gadis terasa hampa tanpa teman tanpa kenangan yang bahagia...
Baca sambil dengerin lagu, Gummy (거미) - Remember Me
****
Salam manis dari Gadis♥️ buat kalian yang rajin vote + komen
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah mendapat perintah dari Abhi, Gadis langsung bergegas menuju kamar Abhi yang berada tepat di sebelah kamar yang ia tempati semalam.
Yaa ...Semalam Gadis harus menginap di studio Abhi karena pria itu tak ingin Gadis pergi. Dan mau tak mau akhirnya memilih menuruti permintaan Abhi yang masih terlihat kacau.
Papa dan kembaran Abhi memang keterlaluan. Ia kira keluarga terpandang sekelas Pak Hendra adalah orang baik-baik dan bisa menghargai satu sama lain.
Tapi nyatanya saling menjatuhkan.
Huftt ...semua memang tak bisa dipandang dari covernya.
Selesai menyisir rambut dan memastikan penampilannya tak terlalu buruk Gadis membuka pintu kamarnya.
Ia celingak-celinguk mencari manusia yang sudah terbangun, tapi yang ia temukan malah Mario— si pemilik kamar masih meringkuk di atas sofa dengan bed cover membalut tubuhnya.
Gadis hanya melalui Mario dan bergegas menuju kamar Abhi. Ia mengetuk pintu beberapa kali dan langsung masuk setelah mendapat jawaban.
Pria itu terlihat sudah rapi dengan kemeja dan celana bahan yang melekat pada tubuhnya.
"Pak Abhi mau ke kantor?" Tanya Gadis. Kondisi lengan Abhi masih belum membaik, semalam Gadis lihat lengannya membengkak dan susah di gerakkan.
"Bukannya hari ini saya ada banyak pertemuan?" Tanya Abhi balik. Bahkan bisa di perkirakan dia tak akan bisa duduk santay di kantor karena saking banyaknya urusan di luar kantor.
"Semalam, sebagian sudah saya alihkan ke Pak Malik, jadi hari ini beliau yang handel. Pak Abhi istirahat dulu saja, saya yang ke kantor."
"Tapi, Dis ..."
"Tenang aja, semua pasti beres."
Abhi yang sebelumnya tampak sibuk dengan laptopnya langsung menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Sebenarnya dia juga belum siap bertemu dengan orang, terlebih dengan para karywan yang melihat keributan kemarin sore.
"Lengannya sudah sembuh?" Gadis mendekati Abhi dan menyentuh pelan lengan yang tertutup kemeja biru.
"Masih nyeri, buat gerak juga susah." Jawab Abhi. Jujur, ia senang Gadis sangat memperhatikan keadaannya.
"Pulang kantor saya antar ke dokter, semalam Pak Abhi juga demam."
"Saya udah nggak apa-apa, khawatir banget kayak pacar."
Gadis tersenyum tipis. Ia senang Abhi sudah bisa mengekuarkan candaannya lagi.
