33

9.1K 890 131
                                    

Gadis cantik, nggak boleh di sia-siain :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis cantik, nggak boleh di sia-siain :)

***

Hari ini, perasaannya sehancur gelas yang baru saja ia pecahkan. Tadi, saat dirinya makan siang di kantin perusahaan, Kevan tiba-tiba bergabung dengannya. Pria yang ia kenal sebagai perusak kebahagiaan itu tiba-tiba muncul membawa seluruh jawaban yang sudah ia nanti-nantikan dari tadi malam.

"Abhi akan segera menikah dengan Zavia. Mereka memang di jodohkan dan seluruh cinta Abhi masih buat lo. Tapi kalian bisa apa? tau sendiri kan bagaimana tabiat Papa gue?"

Ucapan Kevan saat di kantin tadi terus berdengung tanpa bisa ia cegah. Iya, sekarang ia sudah tahu semua masalah yang telah Abhi sembunyikan. Kevan sudah menceritakan semuanya, dan ia sangat berterimakasih pada Kevan.

Mungkin, kalau Kevan tak memberinya info sangat penting ini, Abhi akan terus berbohong dan menimbun begitu banyak luka untuknya.

"Zavia memang sudah terobsesi pada Abhi dari dulu. Gue juga nggak paham, dulu mereka kenal dari mana. Yang pasti mereka dulunya sudah saling mengenal baik."

Saat itu Gadis hanya bisa terdiam dan menahan air matanya. Ia merasa seperti orang yang paling tidak penting karena segala sesuatu selalu Abhi sembunyikan darinya.

"Terus apa yang bisa gue lakuin?" tanya Gadis pada Kevan yang mengangkat bahunya tanda dia tak memiliki solusi dalam masalah ini.

"Gue tau ini berat, tapi lo bisa bicarain masalah ini berdua sama Abhi. Apapun keputusan kalian gue nggak akan bocor ke Papa. Sorry, Dis cuma ini yang bisa gue bantu. Posisi kita sama-sama sulit." Setelah itu Kevan langsung berpamitan dan berlalu pergi meninggalkan Gadis yang masih mencerna masalah besar yang tiba-tiba menghantam hubungannya.

Gadis kembali menjerit kencang dan melempar ponsel yang tergeletak bersama gelas yang sudah berhasil ia pecahkan terlebih dahulu. Ia marah, ia kesal, dan ia benci dengan kenyataan ini.

Kenapa saat ia sudah berharap begitu besar tiba-tiba Abhi menjatuhkan harapannya begitu saja?

Apa benar, ia memang tak pantas untuk bahagia?

Setiap ia menemukan lelaki yang mampu membuatnya bahagia kenapa selalu berujung luka?

Gadis mengambil pecahan gelas yang terlempar di dekat kakinya dan memandangnya lekat. Namun, tak lama kemudian ia lempar kembali pecahan itu.

Ia ingat dengan janjinya dulu, tak akan melakukan self harm lagi. Kalau ia melakukan itu kembali, sama saja ia menghancurkan hidup Mamanya lagi. Sudah cukup mamanya menderita karena kalakuannya dulu.

Gadis kembali menangis. Hatinya sangat sakit saat mengetahui kenyataan pahit ini bukan dari mulut Abhi sendiri, melainkan dari orang lain.

Apa Abhi sudah tak menganggapnya penting?

After Meet You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang