29

8.6K 833 154
                                    

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Zavia cantik kan Gaiss🤣 cantik dong, calon bininya Abhi gitu lohhhh

Jangan dihujat ya gais, nanti bunuh diri

***

        "Bagaimana Kavin menurut kamu, Zavia?" Tanya pria berumur 58 tahun yang kini duduk berhadapan di sebuah kafe dengan wanita cantik yang tak lain dan tak bukan adalah Zavia Marcella Clare. Anak tunggal dari pebisnis sukses Davide Clare.

"Zavia suka, Om. Kavin pria yang menarik, tampan, dan pekerja keras."  Jawaban yang antusias membuat pria tua di hadapannya tersenyum senang karena targetnya sudah menyukai umpannya.

"Bagus, Om usahakan kalian akan menikah."

"Tapi Kavin sudah punya pacar," ucap Zavia tiba-tiba lesu saat mengingat bahwa pria kesukaannya sudah memiliki wanita lain.

"Kamu tenang aja Zavia, wanita itu tidak akan mengganggu hubungan kalian. Kamu terus dekati Kavin, buat dia tertarik sama kamu." Siapapun akan ia hilangkan jika itu menghalangi rencana yang ia buat untuk masa depan anak-anaknya.

"Kenapa om memaksa Kavin harus bersatu dengan aku?"

"Om mau yang terbaik buat Kevan dan Kavin, mereka harapan dan kesayangan saya. Masa depan mereka harus om yang tentuin, dan kamu wanita sangat sangat cocok untuk bersanding dengan Kavin." Selain Zavia, dia juga sudah menyiapkan wanita lain yang akan bersanding dengan Kevan. Beda dengan Kavin, Kevan lebih penurut dan hubungan keduanya sudah sangat baik dan siap untuk menikah bila waktunya tiba.

Ia sadar didikannya terlalu keras dan menuntut, akan tetapi, itu semua demi kebaikan 2 jagoannya. Ia tahu betul bagaimana Kevan dan Kavin yang menyimpan kebencin padanya, namun sedikitpun ia tak pernah peduli karena tujuannya adalah menyempurnakan hidup kedua anaknya.

"Mereka beruntung punya papa sebaik, om Hendra."

"Apapun akan saya lakukan demi kebaikan mereka." Terlebih pada Kavin, saat kecil ia sudah menelantarkan dan tak bisa memberinya kasih sayang yang penuh.

"Om, setelah ini saya ada acara, kapan-kapan kita sambung lagi obrolannya." Pamit Zavia.

"Iya Zavia, kabari terus perkembangan hubungan kamu dengan Kavin."

Zavia mencium punggung tangan Hendra dan berlalu meninggalkan kafe.

Hendra menyesap kopi yang ia pesan dan kembali duduk santai. Sebenarnya ia tak bermaksud membuat kedua anaknya bersaing merebutkan jabatan. Kedua anaknya akan mendapat jatah masing-masing dan akan menjadi pemimpin di perusahaan masing-masing.

Tujuan membuat kedua anaknya bersaing hanya untuk mendidik, seberapa kuat mereka menghadapi kerasnya dunia bisnis dan untuk membiasakan mereka dalam persaingan bisnis. Agar suatu saat dirinya bisa lega dan menikmati masa tua dengan istrinya dengan bahagia.

After Meet You AgainHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin