[8] - Kecewa

1.5K 221 24
                                    

Hoshi Hospital ....

Hinata menangis. Dia menyadari kebodohannya. Selama seminggu ini dia terus berusaha
menghalangi Naruto bertemu dengan Kikyo. Ketika sang pujaan hati mengajaknya bertemu Kikyo, betapa bodoh dirinya yang malah cemburu pada anak kecil, yang umurnya bahkan tidak kurang dari satu tahun lagi untuk hidup.

“Kenapa?” tanya Naruto saat mereka berada di luar rumah sakit setelah menjenguk Kikyo.

Mereka berdua duduk di taman.

“Naruto-kun ... aku ini picik, ya?” tanyanya sendu.

“Kenapa kau berpikir seperti itu?”

“Selama ini aku selalu menganggap Kikyo adalah musuh, aku begitu menyukaimu. Bahkan aku tak rela jika ada gadis manapun dekat denganmu. Ta-tapi Kikyo ... hiks ....”

“Hinata,”

Gadis itu menatap Naruto sendu. “Aku picik, 'kan?”

Naruto tersenyum, sejujurnya dia juga menyukai Hinata. Dielusnya kepala gadis itu lembut. “Tidak, kau tidak picik.”

“Bohong.”

“Apa kau tahu picik itu seperti apa?” Naruto menatap lembut mata itu. “Picik itu seperti ini ….” Dengan lembut pemuda safir itu mengangkat dagu Hinata lalu dia menciumnya dengan lembut. Sayangnya ciuman itu hanya terjadi tiga detik karena ponsel Naruto berbunyi.

Akh ... telpon sialan, Naruto hanya tersenyum, meminta ijin sebentar untuk menjawab panggilannya. dia pun segera mengangkatnya.

“Ya ada apa, detektif Sarotobi?”
tanyanya sembari meninggalkan Hinata.

“Kau sudah siap mendengar beritanya?”

“Tentu.”

“Ayahmu tinggal di Thailand. Nama ayahmu adalah Namikaze Minato, sahabat dari Hyuuga Hiashi. Ayahmu seorang buronan, karena dia sering menipu orang. Yang paling getol mencarinya dari pihak Uchiha group, karena ayahmu membawa kabur uang sebesar lima milyar dari perusahaan tersebut. Bahkan CEO tersebut memberi perintah agar menembak mati ayahmu jika ditemukan di mana saja.”

Naruto terdiam.

“Naruto, Hyuuga mengetahui semuanya. Tanyalah kebenarannya pada lelaki itu.”

Klik. Telpon terputus.

Tangan Naruto bergetar. Jadi
selama ini keluarga Hyuuga sudah membohongiku!

🌻🌻 Wonderful Life 🌻🌻

Kediaman Hyuuga ....

“Paman, tolong jelaskan apa maksudnya semua ini?” tanya Naruto datar. Dia menatap ke arah pria paruh baya berambut kecokelatan sedih. “Selama belasan tahun Paman membesarkanku seperti anak kandungmu sendiri. Paman tahu siapa ayahku, tapi kenapa Paman tega menyembunyikan semuanya?”

Hiashi terdiam, dia tak menyangka Naruto akan secepat itu mengetahuinya. “Maafkan aku, Naruto. Aku pikir lebih baik ... ah tidak, dengan adanya kau terus bersama kami, maka kau akan bahagia dan akan melupakan ayahmu.”

“Benarkah seperti itu? Aku juga ingin tahu seperti apa wajah ayahku, tapi ... kalian semua membohongiku. Aku benar-benar bodoh.” Raut wajah Naruto berubah dingin.

“Kami melakukannya hanya ingin melindungimu. Mengertilah.”

“Aku tak akan pernah mengerti!" Suara Naruto mulai tinggi, "Apa? Melindungiku?” pria itu tersenyum paksa.

“Ayahmu seorang buronan, berkali-kali dia terlibat kasus dan tentu saja dia tak mungkin
membesarkanmu.”

“Ya, demi kepentingannya sendiri sampai meninggalkan istri dan anaknya,” sambung pria jangkung itu dingin.

Kamisama, Hanatte Oitte [On Going]Место, где живут истории. Откройте их для себя