[20] - Direktur yang Malang

1.6K 221 66
                                    

Amaterasu Club Night ....

"Cheer!!" Terdengar bunyi suara gelas diadu lalu masing-masing meneguk minumannya. Malam
ini kelompok dari divisi dua tempat Sasuke bekerja sedang bersenang-senang. Awalnya mereka berkaraoke lalu dilanjutkan dengan minum sampai teler.

Terlebih Shino yang tak kuat
minum itu menjadi orang yang teler pertama. Lalu disusul Ino dan Tenten. Tinggal Utakata,
Rock Lee, Shion dan Tayuya yang masih bertahan. Mereka pun adu kuat siapa yang paling kuat
minum di antara mereka. Sasuke sendiri hanya memandangi minuman itu malas. Meski tak
menghabiskan sebotol wine penuh, dia sudah merasakan efeknya. Rasanya mulai melayang dan kadang ia tersenyum sendiri.

Usai minum-minum, mereka pulang. Tenten diantar Rock Lee naik taxi ke rumahnya. Shino dan Ino diantar Utakata karena rumah mereka satu arah. Lalu Tayuya pulang sendiri dengan kereta. Hanya tinggal tinggal Shion dan Sasuke yang berdiam diri di depan tempat karaoke tadi sambil menunggu taxi.

Shion memang sengaja pulang akhir karena berencana bersama bosnya itu. Gadis itu berpura-pura mabuk agar diantar Sasuke ke rumahnya.

Pria Uchiha itu yang memang tak membawa mobilnya dikarenakan harus menginapkan si Aero birunya di bengkel, terpaksa harus menunggu giliran taxi yang datang. Saat taxi sudah datang dan berhenti di hadapan mereka, Sasuke memandang Shion yang terlihat linglung.

"Tuan, teman Anda tidak dibawa masuk?" tanya sopir taxi tersebut, "kasihan dia, di daerah sini tingkat perampokan lumayan tinggi jika harus pulang sendiri."

"Aku tidak tahu rumahnya," jawab Sasuke tak peduli. "Jalan saja."

"Tapi Tuan, apa Anda tega membiarkannya seperti itu? Bayangkan jika ibu atau saudara
perempuan Anda yang seperti itu di jalan dalam keadaan mabuk begitu?"

Sasuke jadi jengkel. 'Cerewet sekali sopir ini'. "Baiklah aku akan membawanya bersamaku." Terpaksa Sasuke keluar dan memapah gadis itu masuk ke dalam taxi. Meski sudah berkali-kali ditanya alamatnya, tapi Shion pura-pura tidur dan tak
mendengar.

'Aku harus memenangkan pertaruhan yang mereka buat. Mereka harus membayar mahal atas pertaruhan ini'. Shion tersenyum dalam hati karena merasa berhasil mengelabuhi direkturnya.

🌻🌻 Wonderful Life 🌻🌻

Shion membuka matanya. Samar-samar ia melihat beberapa wajah tak dikenalnya tersenyum bak melihat dewi yang baru turun dari kahyangan. Ia terdiam sejenak lalu berteriak histeris membuat beberapa orang yang menatapnya jadi takut.

"Kalian siapa?! Aku di mana?" tanyanya panik sekaligus hampir pingsan.

"Nona, Anda berada di kantor polisi, tadi ada seseorang yang membawa Anda kemari saat Anda tertidur. Dia mengatakan kalau Anda lebih aman di sini daripada ikut dengannya," jelas salah seorang polisi itu tersenyum. Sepertinya polisi itu naksir Shion. Well, memang gadis bule itu sangat cantik bahkan dalam keadaan kaget sekali pun.

"APA?" Mata Shion melotot kaget.

"Pria itu memang benar, karena tempat teraman untuk seorang gadis cantik sepertimu
hanya di kantor polisi. Nah, Nona... di mana rumahmu? Kami dengan senang hati akan mengantarmu."

Dan omongan para polisi tadi bagaikan harimau yang hendak menerkam mangsanya.

"Aku mau pulang sendiri." Shion segera beranjak dari tempatnya lalu bergegas pergi. 'Dasar direktur menyebalkan!! Kenapa dia mempermalukanku seperti ini? Aku tidak akan lagi dekat-dekat dengannya. Huh dasar menyebalkan! Sial... SIAL!' Shion mengumpat dalam hati. Ternyata direkturnya sangat mengerikan.

Kamisama, Hanatte Oitte [On Going]Where stories live. Discover now