[19] - Amazing Director

1.6K 220 88
                                    

Uchiha group, Cabang Shanghai ....

"Direktur datang!" Suara salah seorang karyawan sanggup memecahkan keceriaan teman-temannya yang sedang istirahat. Namanya adalah Rock Lee.

"Ah ... kenapa beruang kutub itu selalu datang tepat waktu, sih." dumel yang lainnya malas.

Sejak satu bulan yang lalu tempat mereka bekerja kedatangan seorang direktur muda tampan dan dingin. Tak pernah sekali pun mereka
melihatnya tersenyum, selalu saja memasang wajah tanpa ekspresi. Membuat para karyawannya berpikir bahwa sang direktur sudah menjalin sebuah perjanjian dengan dewa, jika ia tersenyum maka dunia akan kiamat. Walau begitu, suara direktur muda itu tak terdengar
ketus. Tetap tegas dan berwibawa. Ya, hanya soal ekspresi wajah saja yang tak bisa diubah.

Sosok direktur itu bertubuh tinggi, berkulit putih dengan tatapan mata yang tajam. Bagi karyawan laki-laki ia dianggap beruang kutub, tapi bagi karyawan wanita dia dianggap Dewa Zeus. Tak jarang pegawai wanita di sana berdandan secantik mungkin untuk menarik perhatian sang bos muda tapi semuanya sia-sia.

Di bagian ruangan itu terdapat tujuh karyawan. Tiga laki-laki, yaitu : Rock Lee, Aburame Shino dan Utakata, sedangkan empat sisanya adalah wanita, yaitu : Ino, Tayuya, Shion dan Tenten. Mungkin hanya Tayuya satu-satunya karyawan yang tak tertarik pada direktur mereka, dikarenakan gadis itu masih memiliki hubungan saudara dengan Sasuke meski jauh. Ia masih kerabat sang direktur. Lagi pula sifat Tayuya sangat tomboy dan paling ditakuti.

Mereka memberi hormat saat Sasuke memasuki ruangannya.
Saat waktunya istirahat, semua wanita itu berkumpul makan siang bersama. Dan mereka pun mulai bergosip.

"Hei, Shion mau taruhan? Jika kau berhasil mendekati direktur, kami akan memberimu uang, bagaimana?" tantang Ino si bule dengan wajah barbie asal Los Angel.

Di antara mereka Shion yang paling cantik tapi agak lamban berpikir juga paling polos hingga suka dijahili. "Kenapa harus aku?"

"Karena kau yang paling cantik, jika kau berhasil mendekatinya, satu bulan penuh kami yang mentraktirmu makan," Lanjut Tenten yang berstatus sebagai kekasih Lee itu.

"Tidak mau, direktur menakutkan," tolak Shion, "Tayuya saja."

Seketika itu juga Tayuya tersendak. "Laki-laki seperti dia bukan tipeku. Aku lebih suka pulang ke Jepang lalu menaklukkan gunung Fuji dibanding menaklukkan beruang kutub macam dia."

Ino melirik Shion. "Kau hanya perlu merayunya. Dia, kan super cuek dan dingin. Kata ibuku, laki-laki dingin yang tak mau dekat-dekat dengan wanita itu ada dua kemungkinan. Pertama karena sudah punya istri, kedua karena dia gay. Lagi pula aku tak melihat ada cincin di jari manis
direktur."

"Shion, satu bulan penuh kau boleh pesan apa pun," Tenten terus mengimingi gadis berambut pirang itu. "Asal kau tahu, terkadang aku melihat direktur menoleh ke arahmu. Hanya ke arahmu."

Shion tersenyum. "Baiklah, aku terima tantangan kalian," ujarnya sambil menodong uang pada mereka.

"Aku tidak taruhan, karena aku yakin kau pasti kalah," Kata Tayuya yakin.

"Baiklah, deal. Kebetulan nanti malam kitakan ada pesta di bar." Lanjut Shion. Mereka setuju.

🌻🌻 Wonderful Life 🌻🌻

Perlahan Hinata mulai sadar, saat ia membuka mata ia mendapati Sai tertidur di sofa. Wanita itu bangun dan menyentuh kepalanya yang terasa berat. Ia menatap si kulit pucat yang tertidur pulas di sofa. Ia tidak tahu kenapa Sai begitu peduli dan sabar pada suaminya.

Dering ponsel pria Shimura itu berbunyi membuatnya bangun seketika. "Ya, ayah. Ada apa?" tanyanya sambil menguap menahan kantuk karena baru bangun tidur. "Ya aku tahu, jangan khawatir." Pembicaraan mereka berhenti. Ia mendapati Hinata sedang menatapnya. "Kau sudah bangun?"

Kamisama, Hanatte Oitte [On Going]Where stories live. Discover now