[46] - Amarah Kiseki

1K 125 22
                                    

Sasuke perlahan membuka matanya. Seketika sosok wanita cantik yang usianya sudah tidak muda lagi itu masuk ke dalam retina matanya.

"Kau sudah bangun?" tanya wanita itu ramah.

Sasuke berusaha duduk, kepalanya agak pusing. Ia menyentuh kepalanya sejenak.

"Aku nenek Hinata. Namaku Uzumaki Mito." Wanita itu memperkenalkan status dirinya.

"Di mana Hinata?" tanyanya cemas.

Mito hanya tersenyum, ia mengambil nampan berisi sepiring nasi, semangkuk sup ayam dan segelas air putih, "Makanlah dulu. Kau butuh tenaga banyak untuk mengambil kembali istrimu dari tangan suamiku," ujarnya sambil menyerahkan nampan itu.

Sasuke mengerutkan keningnya karena tak paham kata-kata nenek Hinata ini.

"Suamiku sangat membencimu. Sejak kemarin dia berada di ruangan latihan Karate. Dia berniat akan adu Karate denganmu."

"Hah?"

"Ah ... menurutku dia seperti itu karena iri padamu. Wajahmu mirip dengannya waktu muda dulu. Lihat ini." Mito menunjukkan sebuah foto Izuna saat masih muda yang gagah mengenakan pakaian putih kebanggaan atlet Karate. Pria Uchiha itu sangat gagah dengan piala besar di tangannya. Kala itu dia keluar sebagai pemenang untuk mewakili negaranya di Rusia. Saat itu Izuna masih singel.

Sasuke takjub melihat foto itu. Ia merasa dirinyalah yang berada di sana karena saking miripnya ia dengan lelaki jutawan bernama Uchiha Izuna itu, "Dia ahli Karate? Dan sekarang mau melawanku yang sama sekali tak bisa beladiri apa pun?"

Mito menggeleng malas, "Sebenarnya dia tidak senekat itu. Hanya saja itu bentuk rasa sayangnya pada cucu perempuan satu-satunya yang mirip sang ibu. Baginya Hinata adalah malaikatnya. Karena itu suamiku sangat terobsesi untuk melindunginya."

"Tapi aku tak bisa beladiri apa pun," ujar Sasuke lirih.

"Tapi kau punya tekad untuk merebut Hinata kembali. Tekat cinta!" Ujarnya bersemangat dan genit. Ditepuknya pundak Sasuke, "makanlah dulu nanti akan kuberitahu kau sebuah rahasia untuk mengalahkan suamiku yang manja itu." Mito mengedipkan matanya nakal lalu meninggalkan Sasuke sendiri.

Ssuke menatap sendu foto Izuna. Ia tak menyangka jika darah Uchiha juga mengalir di tubuh sang istri.

🌻🌻 Three Blood 🌻🌻

"Hyaaa! Brak! Brak Brak!" Izuna dengan gagah menghancurkan tumpuk balok batu bata dengan cepat. "Ambil lagi!" serunya pada kedua pengawalnya yang sudah teruji mengikuti beladiri itu.

Sudah puluhan balok batu bata yang dihancurkan Izuna, tapi lelaki itu belum menunjukkan tanda-tanda mulai kelelahan.

Dua orang itu mengambil balok besar yang setebal 2 centi kemudian di arahkan pada Izuna.

Meski sudah berstatus kakek tak membuat lelaki tua itu gentar. Ia bersiap mengambil ancang-ancang untuk meremukkan balok kayu itu. Ia berdiri kemudian menghantam balok kayu itu dengan kekuatan penuh.

Trak! Balok kayu itu padah menjadi dua, Izuna kemudian melompat lalu menendang sisa papan balok kayu di sebelahnya.

Brak!! Saking kerasnya pengawalnya ikut terlempar.

Izuna mengatur napasnya.

Dari balik ruangan itu Sasuke berdiri dengan wajah pucat. Bagaimana mungkin dia bisa melawan seorang ahli Karate! Sebesar-besarnya tekat dia untuk merebut Hinata dari tangan lelaki itu, rasanya mustahil jika hanya bermodalkan tekat cinta.

Pandangan mereka bertemu. Izuna tersenyum sinis. Ia menunjuk Sasuke agar maju dan melawannya.

Semua anak buah Izuna mundur dan mempersilahkan Sasuke masuk.

Kamisama, Hanatte Oitte [On Going]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora