01

45.7K 1.7K 76
                                    

" Glen Archer. CEO muda serta tampan ini telah berhasil membuat Archer Group menjadi satu-satunya perusahaan terbesar di inggris. Banyak pengusahan di belahan dunia menjalin kerjasama dengannya. Bryan Archer yang tak lain adalah ayahnya sangat bangga dengan apa yang dihasilkan oleh penerusnya. " penggalan kutipan dari sebuah artikel.

Pria itu tersenyum setelah membaca apa yang di tulis oleh para wartawan. Di letakkannya Ipad tersebut di sampingnya.

" Jam berapa meeting hari ini? " Tanyanya dengan suara beratnya.

" Jam 10 pak. " Jawab sekertarisnya yang kini sedang menyetir. Glen hanya mengangguk.

Kini Glen meraih Ipadnya kembali. Dia terlihat serius membaca beberapa email dari beberapa kolega yang masuk.

Seharusnya Glen saat ini tengah sibuk di bangku perkuliahan. Namun, karna kondisi dari ayahnya kian memburuk. Mau tidak mau dia harus mengambil alih perusahaan milik ayahnya. Awalnya Glen menolak. Dia ingin fokus pada pendidikkannya. Namun, tidak lama kemudian Glen menerima permintaan ayahnya.

Ya seperti inilah rutinitas Glen. Mengikuti semua meeting bersama kolega ataupun claint. Mengurus dokumen-dokumen yang menumpuk di meja kerjanya dan lainnya. Walaupun di sibukkan oleh pekerjaannya Glen tidak pernah mengeluh.

Tiiitttt...

Mobil yang di tumpangin Glen mendadak berhenti. Glen yang sedang fokus dengan Ipadnya  terkejut.

" Ada apa? " Tanya Glen.

" Maafkan saya Pak... err itu... saya menabrak sesuatu. " Jawab Toby-sekertarisnya dengan panik dan takut.

" Yang benar saja... " Gumam Glen sebari mengusap wajahnya kasar. Toby pun keluar dari mobil dan memeriksanya.

" Ya Tuhan! " Pekik Toby setengah terkejut.

Disana di depan mobilnya tergeletak seorang pria mungil yang tidak sadarkan diri. Toby semakin panik. Melihat raut wajah Toby, Glen pun segera keluar dan melihat ada apa di depan sana.

" Pak... " Lirih Toby. Glen hanya diam saat melihat pria mungil itu.

" Maafkan saya Pak. Saya tidak sengaja. "

" Nanti saja minta maafnya kita pergi ke rumah sakit sekarang. " Perintah Glen. Dia pun langsung menggendong tubuh pria mungil itu yang telah tersimpah darah.

Toby mengganguk dan berlari menuju pintu mobil. Dia membukakan pintu mobil akar Glen tidak kesulitan saat membawa masuk pria mungil itu.

Tanpa basa basi Toby langsung melajukan mobil mewah itu dengan kecepatan tinggi.

" Tunda rapat hari ini. " Perintah Glen. Mau tak mau Toby harus menuruti perintah dari sang Bos.

Sesampainya di rumah sakit. Glen langsung membawa tubuh pria itu ke ruang IGD beberapa perawat memghampiri Glen dan langsung mengambil alih pria mungil itu.

" Lain kali hati-hati. "

" Iya Pak. Maafkan saya. "

Selama beberapa jam Glen bersabar untuk menunggu pria itu. Bagaimana pun dia harus bertanggung jawan atas apa yang terjadi. Tak lama seorang dokter yang sangat dia kenal keluar dari ruangan IGD.

" Glen, sedang apa kau disini? " Tanya dokter itu dengan wajah bingung.

" Aku yang membawa pria itu kesini. Dia... tertabrak oleh mobilku. " Jelas Glen. Allan mengangguk paham.

" Wow tumben sekali seorang Glen perduli dengan orang asing. " Goda Allan.

" Diamlah ini sudah seharusnya aku lakukan. Mau bagaimana pun aku harus bertanggung jawab. " Saut Glen datar.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang