25

9.2K 720 70
                                    

Jeno memasuki sebuah restoran mewah. Dia mempunyai janji dengan seseorang yang sudah membuatnya menyesal.

Menyesal karna sudah bertemu dengannya.

Jeno pun duduk di meja yang sudah di pesankan. Kemudian Jeno menunggunya disana.

Berkali-kali Jeno melirik kearah arlojinya. Orang yang mempunyai janji dengannya sudah telah setengah jam. Jeno merasa di bohongi dan di permainkan.

Jeno pun dengan kesal beranjak dari duduknya.

" Mau kemana? Aku sudah datang. " Ucap seseorang yang terdengar seperti suara seorang perempuan.

Jeno pun membalikkan tubuhnya ke belakang.

" To the point saja! " Ucap Jeno kesal.

" Hey, aku baru saja datang. Bersantailah dulu... " Ucapnya sambil berlenggang anggun menuju kursinya. Kemudian duduk dengan anggun.

Jeno menatap wanita itu dengan tajam. Berbeda dengan wanita itu, dia terus tersenyum bahagia.

" Ayo duduk! " Ucap wanita itu. Jeno pun duduk di depannya.

" Bukan ini yang aku inginkan! " Ucap Jeno dengan tegas.

" Kamu saja yang bodoh! Tidak bisa menarik perhatiannya! " Sautnya dengan santai.

" Cari dia untukku! " Geram Jeno.

" Aku? Kenapa harus aku? " Tanyanya wanita itu yang terdengar sangat menjengkelkan di telinganya.

" Kau yang bertanggung jawab dengan semua ini Aulisya! " Ucap Jeno dengan nada sedikit tinggi.

" Hey! Dasar anak yang tidak punya sopan santun! Aku ini lebih tua darimu! Harusnya kamu menghormatiku! Jangan memanggil namaku dengan asal! " Teriak Aulisya dengan marah.

Membuat semua penunjung yang berada di restoran ini memperhatikan mereka berdua.

" Orang sepertimu tidak pantas untuk di hormati! " Ucap Jeno sambil menunjuk kearah Aulisya.

" Seharusnya aku tidak menyetujui kesepakatan ini! " Jeno menyiram tubuh Aulisya dengan jus yang di pesannya.

Kemudian Jeno pergi tanpa memperdulikan teriakan juga ancaman dari Aulisya. Semua orang bersorak mengejek Aulisya. Hal ini membuat Aulisya geram dan murka.

" Lihat saja nanti! " Batinnya.

******

Sudah seminggu ini Zelvin hidup di jalanan. Dia harus bertahan diri demi calon bayinya. Jika saja Zelvin tidak mengandung, Zelvin pasti sudah mengakhiri hidupnya. Karna bagi dia, hidupnya sudah tidak punya tujuan.

Hari demi hari Zelvin berjuang untuk mencari sesuap nasi untuknya dan juga calon bayinya. Setiap Zelvin mencari pekerjaan kepada pedangan atau kafe-kafe kecil hanya cacian dan makian yang di dapatnya.

Zelvin hanya bisa bersabar dan terus bersabar. Demi anak yang di kandungnya Zelvin tidak akan menyerah.

Dia pun selalu terpaksa untuk memakan makanan sisa orang lain yang dia dapatkan di tempat sampah belakang sebuah restoran. Hal ini membuat hatinya semakin teriris.

Jika tidak sedang mengandung, Zelvin masih bisa menahan laparnya untuk beberapa hari. Tapi saat ini ada janin yang hidup di perut. Dia harus memberinya asupan, walaupun hanya seadanya.

Zelvin selalu mengucapkan kata maaf pada calon bayinya. Karna dia tidak bisa memberi makanan yang layak untuk di konsumsinya. Tapi, mau bagaimana lagi keadaannya seperti ini.

Zelvin sempat bertemu dengan beberapa orang yang sangat baik kepadanya. Ada yang memberinya makanan kecil ataupun makanan berat. Saat itu Zelvin sangat bersyukur.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Where stories live. Discover now