02

20.8K 1.4K 18
                                    

Zelvin dan Elsa kian akrab. Walaupun mereka baru saja bertemu. Zelvin merasa nyaman saat mengobrol dengan wanita itu. Dia merasa seperti mempunyai kakak perempuan. Mereka membicarakan banyak hal sampai-sampai mereka lupa waktu.

" Kalau ada sesuatu jangan sungkan menghubungiku. Ini nomor ponselku. " Ujar Elsa sebari tersenyum.

" Umm... aku tidak punya ponsel. " Gumam Zelvin sebari menundukkan kepalanya. Elsa menghela napas.

" Its ok, kalau begitu simpan saja. Nanti jika suatu hari kamu punya ponsel jangan lupa telpon aku ya. " Ucap Elsa penuh pengertian. Tangannya mengusap rambut Zelvin penuh kasih sayang. Zelvin pun meraih kerta kecil yang tertuliskan nomor ponsel Elsa.

" Baiklah. " Saut Zelvin dengan anggukan lucu. Dia tersenyum manis menampilkan deretan giginya.

" Kau menggemaskan. Aku sampai tidak enak hati untuk meninggalkanmu. " Wajah Zelvin memerah saat mendengar perkataan Elsa. Tak lama Elsa mengelus pipi Zelvin.

" Baiklah aku harus kembali. Ini sudah sangat malam. " Ujar Elsa sebari mengecek alrojinya. Raut wajah Zelvin berubah sendu. Dia menundukkan kepalanya.

" Ayolah jangan membuatku merasa bersalah... " Ujar Elsa sendu. Elsa memeluk Zelvin.

" Bisakah kau menginap disini? " Tanya Zelvin penuh harap. Perlahan Zelvin membalas pelukan Elsa.

" Tidak bisa. Waktu bertugasku sudah usai. " Jawab Elsa sebari melepas pelukannya. Kedua telapak Elsa menakup kedua pipi Zelvin.

" Tenang saja besok pagi kamu bisa bertemuku lagi. "

" Janji? " Ucap Zelvin dengan wajah polosnya.

" Janji. " Elsa mengangguk dan tersenyum. Zelvin pun balas tersenyum.

" Oke kalau begitu aku pulang ya. " Ucap Elsa sebari menyelempangkan tasnya.

" Istirahat ya! " Zelvin menganggukkan kepalanya.

" Bye, see you tomorrow Zelvin. " Ujar Elsa sebari melambaikan tangannya.

" See you. " Zelvin balas melambai.

Elsa pun hilang seraya pintu kamar tertutup. Suasana kamar yang tadinya penuh dengan canda tawa kini berubah menjadi hening. Zelvin merebahkan tubuhnya kembali. Matanya menatap langit-langit kamat. Tanpa disadari setetes air mata lolos dari sela matanya. Dan semakin deras.

" Ah kenapa aku sangat cengeng " Ucap Zelvin setengah terkekeh. Lalu setelahnya Zelvin menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

" Aku harus segera tidur supaya cepat pagi dan nanti aku bisa bertemu dengan Elsa lagi. " Dia pun segera menutup matanya. Tak lama rasa kantuknya datang dan membuat Zelvin tertidur pulas.

                   
                                   ****

" Ahh... tuan. "  Sapa Elsa sebari menundukkan kepalanya. Saat melihat Glen yang baru saja memasuki rumah.

" Bagaimana keadaanya? " Tanya Glen dengan nada datar.

" Ahh.... dia sudah siuman tuan. " Jawab Elsa sebari tersenyum senang.

" Baguslah. "

" Kalau begitu saya pamit pulang. "

" Hmm. " Elsa pun tersenyum dan segera melangkah keluar rumah.

Glen berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai 2. Langkahnya terhenti tepat di depan salah satu pintu kamar yang tak lain adalah kamar yang di tempati oleh Zelvin. Glen menatap pintu itu lama. Namun, setelah itu dia berlalu menuju kamarnya.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Where stories live. Discover now