11

11.3K 814 91
                                    

Benar saja apa yang di katakan Claudya. Hari demi hari Jeno semakin memperlihatkan bahwa dirinya tertarik pada Zelvin. Namun, pria mungil itu hanya membiarkan Jeno melakukan apa yang di inginkannya. Tidak ada kata menolak atau apapun sesuatu yang bisa menyakitin hati pria yang berparas tampan itu.

Zelvin selalu bersikap baik pada Jeno, walaupun dia merasa sedikit tidak nyaman saat Jeno selalu bersikap manis kepadanya. Tetapi dia sangat menghargai usaha Jeno untuk mendapatkan hatinya.

Sikap yang di perlihatkan oleh Zelvin membuat kesalah pahaman terhadap Jeno. Pria tampan itu merasa bahwa Zelvin juga menyukainya. Bahkan dia merasa yakin akan hal itu.

Tapi, apa boleh buat. Zelvin tidak bisa melakukan apapun. Karna hatinya sudah di curi oleh seseorang yang sudah membuatnya bahagia sekaligus membuatknya sakit__ batin.

Jika Zelvin bisa memilih, dia ingin sekali melupakan dan membuang perasaannya. Dia ingin mencoba menerima Jeno. Namun, semakin Zelvin mencobanya, semakin dia mencintai Glen.

Tapi, semakin dia mempertahankan perasaannya. Semakin dia merasakan sakit yang mendalam di hatinya.

Apalagi, saat ini calon istri pria yang di cintainya tinggal serumah bersamanya dan juga Glen. Bohong, jika Zelvin berkata semuanya baik-baik saja.

Semuanya jauh dari kata baik-baik saja. Setiap hari Zelvin harus menahan sakit saat melihat kedua pasangan itu bermesraan ataupun bercumbu.

Bahkan sekarang dia dan Glen semakin menjauh. Mereka selalu ada kesempatan untuk berbincang. Namun, lagi-lagi Zelvin menelan ludahnya saat Aulisya mengacaukan waktunya dan Glen.

Dan berakhir Zelvin memilih meninggalkan Glen dan Aulisya berduaan.

Jika di pikirkan kembali, dia tidak bisa bersikap seperti ini. Zelvin tidak ada hak untuk marah pada Glen ataupun cemburu. Karna, dia sadar bahwa dirinya hanya orang asing yang tak sengaja menaruh hati pada pria yang sudah memiliki pasangan.

Lagi-lagi Zevin harus menerima kenyataan.

Sesulit ini kah untuk mencintaimu?

Mungkin mencintai dalam diam adalah yang terbaik untuknya. Toh, mencintai tidak harus memiliki.

" Vin~ " Panggil Jeno lembut.

Zelvin tersadar dari lamunannya dan kembali membaca buku yang ada di hadapannya.

" Hmm? " Gunam Zelvin sebari membaca buku.

" Kau baik-baik aja? " Tanya Jeno sedikit khawatir. Pasalnya saat Jeno kembali Zelvin terlihat melamun. Bahkan Zelvin tidak tau sejak kapan Jeno kembali ke perpustakaan.

Ya, saat ini Zelvin sedang berada di perpustakaan. Kelas Zelvin sedang jam kosong karna gurunya mendadak sakit.

Dan Claudya hari ini tidak masuk Jadi dia memutuskan untuk membaca buku di perpustakaan.

Lalu Jeno?

Tentu saja dia bolos. Alasannya jangan di tanya. Kalian pasti tau kenapa pria tampan ini membolos saat jam pelajaran guru killer.

Tentu saja Zelvin tidak tau bahwa Jeno sedang membolos, yang dia tau adalah saat ini kelas Jeno sedang jam kosong sama sepertinya.

Zelvin menghentikan aktivitasnya dan memilih menatap Jeno lengkap dengan senyuman manisnya.

"Aku baik-baik saja. " Jawab Zelvin.

" Kamu yakin? Aku perhatikan dari tadi kamu terus melamun. " Jeno menatap lekat pada kedua manik pria mungil di depannya.

" Umm~ " Zelvin menganggukkan kepalanya.

" Baiklah. Ini aku bawakan minuman untukmu. " Ucap Jeno sebari menyodorkan minuman di depan Zelvin.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Where stories live. Discover now