33

9.1K 650 24
                                    

Semenjak hari itu Glen selalu mengunjungi toko Zelvin berharap bisa menemui orang tua Jessi. Namun, saat Glen berkunjung Glen hanya bertemu dengan Jessi. Glen semakin penasaran siapa orang tua Jessi yang selalu Jessi ceritakan padanya.

Sekarang Glen dan juga Jessi semakin terlihat akrab. Keduanya seperti menemukan kecocokan satu sama lain. Glen juga selalu merindukan Jessi, walaupun baru saja dia berpisah dengan Jessi beberapa menit yang lalu.

Jessi juga merasakan hal yang sama. Dia selalu menceritakan pada Zelvin tentang Glen yang selalu menemaninya disaat Zelvin sedang keluar. Namun, Jessi tidak menyebutkan nama, dia hanya memanggil Glen dengan sebutan ' Paman Tampan '.

Sampai akhirnya Zelvin merasa penasaran dengan sosok pria yang selalu Jessi ceritakan padanya. Namun, Zelvin merasa tidak enak dan juga takut.

Seperti saat ini perasaan takutnya kembali menyelimuti dirinya. Jessi terus saja berceloteh tentang Glen pada Zelvin dan Jeno.

" Princess kamu menduakan Papa. " Ucap Jeno dengan wajah yang di buat dramatis.

Jessi terkikik saat melihat ekspresi dari wajah Jeno.

" Papa, walaupun Paman tampan lebih tampan dari Papa. Tapi di hati Jessi hanya Papa yang paling tampan. " Ucap Jessi merayu Jeno.

Jeno tersenyum kemudian merentangkan tangannya, meminta Jessi untuk memeluknya. Jessi pun berjalan mendekat kearah Jeno. Lalu, gadis kecil itu memeluk papanya dengan hangat.

" Apa Jessi ingin jalan-jalan? " Tanya Jeno sambil menatap kedalam kedua manik Jessi.

" Papa tidak sibuk? " Jessi menatap kearah Jeno dengan tatapan yang menggemaskan.

" Hari ini Papa tidak sibuk sayang. Kita bisa bermain sampai siang. " Ucap Jeno sambil mengelus pipi Jessi.

" Yeyyy... Papa tidak sibuk! Kalo begitu Jessi mau jalan-jalan! " Pekiknya dengan senang. Jeno mencium pipi Jessi dengan gemas.

" Vin, apa kamu setuju? " Tanya Jeno sambil melihat kearah Zelvin.

Zelvin tidak mengubris.

Sejak dari tadi Zelvin hanya diam melamun sambil menatapnkearah lain.

" Vin! " Panggil Jeno yang membuat Jessi menatap kearah Zelvin juga.

" Mommy... " Panggil Jessi.

" Ah, Iya sayang? " Tanya Zelvin saat tersadar. Kemudian menatap kearah Jeno dan Jessi.

" Papa mengajak kita jalan-jalan Mommy. " Ucap Jessi.

" Memangnya kamu tidak sibuk? " Tanya Zelvin pada Jeno.

Jeno hanya diam, kemudian menganggukkan kepalanya. Jeno merasa Zelvin sedang memikirkan sesuatu. Dia takut, Jika yang di pikirkan oleh Zelvin adalah sesuatu yang akan berdampak burut bagi hidup Zelvin.

" Kalian bersiap-siaplah! " Seru Jeno.

" Ayo Mommy! " Jessi melepas pelukannya pada Jeno. Kemudian berlari menghampiri Zelvin.

Zelvin pun membawa Jessi menuju kamarnya. Kemudian mereka pun bersiap-siap. Sedangkan Jeno masih terdiam di ruang tv.

" Apa yang dia pikirkan sama dengan apa yang ku pikirkan? " Monolog Jeno.

Setelah mereka bersiap-siap Jeno pun langsung membawa kedua orang yang sangat dia sayangi pergi ke sebuah Mall. Jeno pun membawa Jessi ke tempat bermain.

Jiwa hiperaktifnya pun muncul saat Jessi sudah sampai di area bermain anak. Jessi langsung berlari menuju sebuah perosotan. Jeno pun berlari mengikuti Jessi.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Where stories live. Discover now