37

8.7K 590 32
                                    

" Jessi, hari ini adalah hari pertama Jessi sekolah. " Ucap Zelvin sambil merapikan seragam yang sudah di kenakan oleh Jessi.

Benar, hari ini adalah hari pertama Jessi masuk taman kanak-kanak. Dari jauh-jauh hari Jeno sudah mendaftarkan Jessi untuk masuk ke sebuah taman kanak-kanak yang tidak jauh dari kantornya.

Zelvin pun menyetujuinya karna umur Jessi sudah cukup untuk masuk taman kanak-kanak.

" Jadi Jessi sekolah mom? " Tanya Jessi dengan girang.

" Iya sayang. " Ucap Zelvin sambil tersenyum. Kemudian, mengelus lembut pipi tembam Jessi.

" Yeyyy...! Jessi sekolah...! " Teriaknya dengan girang.

" Eh?! Kemana Papa Mom? " Tanya Jessi saat teringat pada Jeno. Karna, dari sejak pagi tidak terlihat olehnya.

" Aishh, Mommy lupa memberitahumu. Papa Jeno sedang keluar kota. " Jawab Zelvin.

" Untuk kerja? " Tanya.

Seketika Jessi terlihat murung. Gadis kecil ini sangat tahu jika Jeno sudah pergi keluar kota untuk urusan pekerjaan, tidak akan mudah Jessi menemuinya dalam waktu dekat. Sehingga gadis kecil ini merasa kesal, karna dunia pekerjaan ayahnya sudah merenggut waktu Jeno untuknya.

" Jangan sedih! Papamu akan segera pulang. " Ucap Zelvin sambil mengelus pipi tembam gadis kecil di depannya.

" Tapi, setiap papa kerja pasti lama... " Keluhnya dengan bibir yang mengerucut.

Semangatnya seketika menghilang.

Tokk...Tokk...Tokk....

Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu dari lantai bawah.

" Sayang, kamu bisa kan memasukkan buku-bukumu sendiri? Mommy, kebawah dulu. " Ucap Zelvin yang langsung diangguki oleh Jessi.

Kemudian, Zelvin pergi keluar dari kamarnya. Lalu berjalan menuju lantai bawah. Sementara Jessi memasukkan buku-buku kedalam tasnya sembari mendumal kecil.

" Jessi, malas sekolah jika tidak ada Papa.... " Keluhnya.

Sementara Zelvin, tersentak saat melihat siapa orang dari balik pintu.

" KAU BERBOHONG! APA SUSAH UNTUK BERKATA JUJUR?! " Ucap seorang Pria di depannya. Matanya memancarkan kemarahan, harangnya mengeras dan di tangannya terdapat sebuah map coklat yang entah apa isinya.

" Ma-maksud tuan? " Tanya Zelvin dengan bingung. Namun, disisi lain Zelvin merasa takut saat melihat pria di depannya.

Degh

Jantung Zelvin berdetak dengan kencang saat sorot matanya tertuju pada sebuah map coklat yang sedang di pegang oleh pria yang sedang di rasuki oleh emosinya.

" A-apa itu? " Batin Zelvin.

" Dimana anakku?! " Tanyanya dengan sangat marah sambil berusaha untuk masuk.

" Tuan?! Anak siapa? Apa yang tuan bicarakan? " Tanya Zelvin sebari berusaha menghalangi Glen untuk masuk kerumahnya.

Ya, dia Glen. Saat ini dia sudah tahu semuanya. Dia tahu kebenaran yang sudah Zelvin tutupi selama bertahun-tahun ini.

Glen merasa bahagia dan juga marah saat membaca hasil tes DNAnya. Benar, saat pulang dari rumah Zelvin, Glen langsung meminta Allan untuk melakukan tes DNA.

Dia sangat bahagia karna selama ini dia memiliki seorang putri. Namun, dia juga kecewa dengan sikap Zelvin yang menutupi kebenaran ini.

Kenapa, dia harus menyembunyikannya dan mengklaim pria lain sebagai ayah biologisnya.  Glen tidak habis pikir, dia adalah ayah biologisnya yang sesungguhnya. Dia berhak atas putrinya sendiri.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Where stories live. Discover now