38

9.3K 569 38
                                    

Glen menoleh kearah pria itu, matanya membulat.

" James? " Gunamnya.

" Long time no see Glen. " Saut pria bernama James sambil tersenyum.

" Hmm, Iya. " Balas Glen dengan canggung.

Zelvin memperhatikan keduanya, entah kenapa dia merasakan ketidak sukaan sama mereka berbincang, cemburu. Iya, kata itu sangat cocok dengan apa yang Zelvin rasakan saat ini.

" Tidak! Jangan seperti ini! " Batin Zelvin.

Kemudian, Zelvin meraih Jessi ke dalam rangkulannya.

" Mari, biar saya antar. " Tawar James.

" Tidak, terimakasih atas bantuannya tapi kami tidak ingin merepotkanmu lagi tuan. " Tolak Zelvin dengan halus.

" Tidak apa-apa, mari. " James mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam mobilnya.

Zelvin pun menoleh kearah Glen dan langsung menganggukkan kepalanya. Berhubung saat ibi masih hujan deras, mau tidak mau Zelvin harus menerima tawaran pria itu. Kemudian, Zelvin pun membawa Jessi masuk kedalam mobil dan diikuti oleh Glen dan James.

Zelvin duduk di kursi penumpang bersama Jessi. Sedangkan Glen duduk di samping James. Tanpa banyak bicara lagi James langsung melajukan mobilnya menuju rumah Zelvin. Glen dengan telaten menunjukkan jalan pada James.

Sedangkan Zelvin hanya diam sambil mendekap tubuh mungil Jessi dengan erat. Dia sangat bersyukur karna di dunia ini masih ada orang yang berbaik hati. Dia tidak bisa membayangkan jika Jessi bertemu dengan orang jahat.

Tiba-tiba Jessi melepaskan pelukannya pada Zelvin membuat Zelvin merasa heran. Lalu, Jessi membuka jaket yang James berikan padanya.

" Mommy pakailah. " Ucap Jessi penuh perhatian. Kemudian, memakaikan jaket tersebut ke tubuh Zelvin.

Zelvin menatap Jessi dengan haru. Dia sangat bahagia, dia bahagia memiliki putri baik hati seperti Jessi. Dia sangat bersyukur sampai dia tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata. Setetes air mata bahagia turun membasahi pipinya.

" Terimakasih sayang. " Lirih Zelvin sambil mencium kening Jessi.

" Mari memakainya bersama. " Lanjut Zelvin.

Kemudian, Zelvin memangku tubuh Jessi dan merapatkan jaket James ke tubuh keduanya. Untung saja jaket James sangat besar sehingga cukup di pakai oleh keduanya.

Glen yang memperhatikan mereka lewat kaca spion merasa bahagia dan terharu. Glen tersenyum saat mereka berbagi kehangatan, rasanya Glen ingin bergabung bersama Zelvin dan Jessi.

" Mereka adalah hartaku yang paling berharga. Tidak ada seorang pun yang boleh mencuri hartaku. Akan ku pastikan si pencuri itu merasakan akibatnya. Aku akan menjaganya dengan baik. Aku tidak akan melepaskan mereka, bagaimana pun caranya. Mereka MILIKKU. " Batin Glen sambil memperhatikan Zelvin dan Jessi dengan senyuman mengembang.

" Apa dia orangnya? " Bisik James.

" Iya, benar. " Saut Glen masih terus memperhatikan Zelvin dan Jessi.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang