16

9.9K 710 42
                                    

" Waktu sudah habis! Silahkan lembar jawabannya dikumpulkan di depan! " Ucap Bu Guru dengan tegas.

Semua murid beranjak dari duduknya dengan sebuah lembar jawaban di tangannya. Kemudian menyimpannya di atas meja guru.

Zelvin berjalan dengan lunglai. Kepalanya terasa berputar. Sejak pagi Zelvin terus merasa mual. Berkali-kali Zelvin izin ke toilet. Membuat sang guru heran sekaligus khawatir.

" Mukamu sangat pucat Zelvin. Pulanglah biar aku yang memberimu surat izin. " Ucap Bu guru sebari membereskan lembar jawaban.

" Aku tidak apa-apa bu, hanya sedikit tidak enak badan."

" Kalo begitu istirahatlah di ruang UKS, nanti akan ibu sampaikan pada guru mapel selanjutnya. " Zelvin mengangguk lemah.

Kemudian dia berjalan mengikuti gurunya dari belakang. Sebelum ke kantor gurunya mengantarkan Zelvin terlebih dahulu.

" Terimakasih bu... "

" Iya sama-sama. Kalo begitu ibu pergi dulu. " Zelvin mengangguk sebari tersenyum.

Zelvin pun masuk kedalam UKS. Disana ada beberapa petugas UKS.

" Kau sakit? " Tanya salah satu petugas. Zelvin mengangguk.

" Berbaringlah disini. " Ujar petugas itu. Kemudian membantu Zelvin berbaring di atas ranjang.

" Ada keluhan? " Tanya petugas itu.

" Kepalaku pusing dan terasa mual. " Jawab Zelvin sebari menahan mual.

" Aku rasa kau hanya masuk angin. Sebentar aku ambilkan obat dulu. "

" Aku tidak suka obat, aku akan istirahat disini beberapa saat dan akan sembuh kembali. " Petugas itu menatap Zelvin.

" Apa kau yakin? " Tanya petugas itu memastikan.

Kemudian Zelvin mengangguk.

" Baiklah kalo begitu. " ucap si petugas kemudian melanjutkan kegiatannya kembali.

Sudah berjam-jam Zelvin terbaring di ruang UKS. Dia terus keluar masuk toilet untuk memuntahkan isi perutnya. Bahkan sekarang perutnya terasa sakit karna semuanya sudah di keluarkan.

Wajahnya semakin memucat dan tubuhnya terasa lemas.

Tiba-tiba suara gebrakan pintu terdengar. Sorang pria yang dia kenal berlari kearahnya. Napasnya terengah-rengah dan keringat bercucuran.

" Kenapa gak bilang kalo lagi sakit?! " Ucap Jeno dengan sedikit membentak. Dia kesal karna Zelvin terus memaksakan diri.

Dari pagi Jeno sudah tau jika Zelvin sedang sakit. Tapi pria mungil itu terus memaksakan dirinya.

" Dasar keras kepala." Batin Jeno.

" Aku sedang sakit kenapa kamu membentakku? " Zelvin mengecurutkan bibirnya.

" Aisshh, maaf-maaf. " Ucap Jeno sebari mengelus rambut Zelvin.

" Aku ingin makan. " Ucap Zelvin dengan pelan.

" Ayo ke kantin! " Seru Jeno.

Jeno langsung mendekap tubuh Zelvin. Kemudian menggendongnya ala bridal style.

" Eh kenapa menggendongku seperti ini? " Protes Zelvin.

" Memangnya kamu kuat jalan sendiri? " tanya Jeno.

Zelvin terdiam.

" Tubuhmu lemas, kamu tidak akan kuat berjalan. Jadi diamlah sebelum aku menciummu di tempat umum " Ancam Jeno dengan seringaian di bibirnya.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Where stories live. Discover now