28

9K 713 83
                                    

Sekarang usia kandungan Zelvin sudah menginjak 7 bulan. Perut yang awalnya masih terlihat rata kini sudah membuncit. Zelvin sangat merasa senang, dan dia sudah mulai menikmati masa-masa kehamilannya.

Sesekali bayi itu menendang perut Zelvin yang membuat Zelvin sedikit meringis. Namun, menimbulkan sensasi tersendiri.

Selama itu juga rasa ngidamnya kian manjadi dan berakhir dengan Jeno yang menjadi korban dari rasa ngidamnya. Setiap Zelvin ngidam sesuatu, Jeno selalu siap untuk mengabulkan keinginannya.

Walaupun sedikit menyulitkan, namun bagi Jeno ini sangat menyenangkan. Apapun demi kebahagiaan Zelvin dan calon bayinya akan dia lakukan.

Seperti saat ini...

" Ini apa? " Tanya Jeno sambil memperhatikan sesuatu yang ada di atas piring.

Zelvin menoleh dan melihat kearah apa yang Jeno lihat.

" Oh itu makanan kucing. " Jawab Zelvin sambil kembali membereskan isi kulkas.

" Buat apa? Kita tidak melihara kucing. " Ucap Jeno sambil mengerutkan keningnya bingung.

Zelvin kembali menoleh kearah Jeno. Kemudian menghampirinya, Zelvin menatap Jeno dengan tatapan yang sulit di artikan.

Jeno yang melihat tatapan Zelvin mulai merasa tidak enak. Seperti sesuatu yang buruk akan menimpanya.

" Aku ngidam. " Gunam Zelvin.

" Ngidam apa? " Tanya Jeno sambil mengelus pipi Zelvin.

" Ngidam makanan kucing. " Jawab Zelvin polos.

" Mau kamu makan? " Tanya Jeno.

Zelvin menggelengkan kepalanya.

" Kakak yang makan. " Saut Zelvin.

Jeno mengangguk tanda Ia mengerti.

" Oke___ "

" Eh?! " Pekik Jeno saat tersadar.

" Mau kan? " Tanya Zelvin sambil menatap Jeno dengan puppy eyesnya.

Jeno hanya menghela napas. Jujur saja Jeno tidak kuat jika harus melihat Zelvin mengeluarkan jurus andalannya.

Dia bisa mati muda karnanya.

Jeno mengangguk pasrah, kemudian sedikit membungkukkan tubuhnya sejajar dengan perut buncit Zelvin.

" For you~♡ " Ucap Jeno sambil mengelus lembut perut Zelvin.

Zelvin tersenyum senang.

" Ayo kak... " Rengek Zelvin.

" Baiklah, berikan padaku. " Ucap Jeno kembali menegakkan tubuhnya.

Kemudian Zelvin memberikan piring yang berisikan makanan kucing pada Jeno.

Jeno pun menerimanya sedikit terpaksa. Jeno menelan ludahnya kasar saat melihat makanan kucing itu. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya.

Dengan ragu Jeno pun menyendok makanan kucing. Kemudian menatap Zelvin dengan wajah memelas.

" Sekarang? " Tanyanya.

Zelvin mengangguk dengan senyuman yang terlukis di bibirnya.

" Serius sekarang? " Tanya Jeno lagi.

" Iya kak, ayo! Babynya sudah tidak sabar! " Ujar Zelvin sambil melihat sekilas kearah perutnya.

Glup...

Jantung Jeno berdetak dengan kencang. Dia seperti akan menjemput kematiannya.

Jeno pun menatap kearah sendok yang dia pegang. Keringat dingin bercucuran membasahi pelipisnya.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang