15

11K 751 52
                                    

Terdengar kekehan dari seorang pria yang sedang menatap makhluk mungil yang tertidur dengan pulas. Samar-samar terdengar dengkuran kecil dari bibir mungilnya.

Pria itu berjongkok di depan tempat tidur dan menatap makhluk mungil itu dengan intens. Kemudian tangannya terulur mengelus lembut rambut makhluk mungil tersebut.

Wajahnya terlihat sangat cantik apalagi di tambah dengan sorotan dari cahaya matahari. Membuat wajah putih pucatnya terlihat sangat bersinar.

Seulas senyum terpatri di bibir pria tampan yang tak lain adalah Glen.

" Zelvin bangun~ " Ucap Glen sebari membelai pipi Zelvin.

Makhluk mungil itu mengegeliat kecil dan meracau tidak jelas. Glen terkekeh saat melihat tingkah Zelvin yang menurutnya menggemaskan.

Kemudian Glen mencubit pipi Zelvin dengan keras. Sehingga sang empu berteriak kesakitan, lalu terbangun dari tidurnya.

Wajahnya terlihat sangat kesal dan kusut. Namun, masih terlihat imut. Mulutnya hendak memaki si pengganggu tidurnya. Namun, tertahan saat menyadari bahwa si pengganggu itu adalah Glen.

Kemudian mulut Zelvin yang terbuka mengatup kembali.

" Kenapa? Kesal tidurnya di ganggu, hm? " Tanya Glen sebari menahan tawanya.

Zelvin menggelengkan kepalanya sangat lucu.

" Maaf, tapi ini sudah pagi. Kau harus berangkat sekolah. " Ucap Glen lembut sebari mengelus pipi kanan Zelvin.

Zelvin melirik kearah jam waker. Disana jarum jam sudah menunjukkan pukul jam setengah 7 pagi.

" Tuan mau berangkat sekarang? " Tanya Zelvin.

" Tidak, aku akan berangkat bersamamu. " Jawab Glen sebari tersenyum.

" Dan lagi jangan memanggilku tuan! Lagi pula kita kan sudah menjadi pasangan. Panggil aku sayang~ " Ucap Glen dengan nada menggoda.

Seketika pipi Zelvin berubah seperti tomat. Tangannya menakup kedua pipinya, bertujuan untuk menyembunyikan rona merahnya dari pandangan Glen.

" Itu berlebihan. "  Ujar Zelvin tanpa menatap Glen sebari menahan senyum.

" Itu wajar sayang~ " Wajah Zelvin terasa panah. Darahnya mendesir dengan cepat. Lagi-lagi Glen berhasil menggodanya.

Glen hanya tersenyum melihat tingkah kekasih mungilnya ini.

" Ayo bersiaplah. " Ucap Glen sebari menepuk-nepuk pantat sintal milik Zelvin.

Mata Zelvin membulat dengan lebar.

" Tuan~ hentikan! Jangan menggodaku terus, ini masih pagi. " Rengek Zelvin sebari memasang wajah cemberut.

" Haha... baiklah-baikalah. Cepatlah bersiap, aku tunggu dibawah." Ucap Glen sebari mengelus pucuk kepala Zelvin. Kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar Zelvin.

Namun, baru beberapa langkah tiba-tiba Zelvin menghentikannya.

" Tuan tunggu! " Seru Zelvin. Kemudian Glen berbalik menatap kearah Zelvin.

Zelvin beranjak dari tempat tidur dan berlari kecil menghampiri Glen. Glen hanya diam sambil menatap Zelvin.

Tiba-tiba tangan Zelvin terulur memegang dasi Glen yang terpasang dengan asal.

Selain payah memilih pasangan Glen pun payah dalam hal memakai dasi. Dia akan memakai dasi dengan asal atau tidak memakai sama sekali.

Jantung Glen berdebar sangat kencang. Tubuh Glen seketika kaku saat menatap wajah Zelvin dari dekat. Serangga yang bersarang di dadanya seakan ingin menyembur keluar. Ini pertama kalinya ada seseorang yang memasangkan dasi untuknya.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Where stories live. Discover now