21

8.7K 727 61
                                    

Semenjak malam itu, Zelvin selalu berpikir untuk pergi dari rumah itu. Namun, bibi Lia selalu mencegah Zelvin. Dia khawatir dengan kandungan Zelvin saat ini.

Sikap Glen pada Zelvin pun semakin menjadi. Dia seakan tidak perduli lagi dengan Zelvin. Terkadang Glen selalu berlaku kasar padanya. Membuat hati Zelvin semakin sakit.

Hal itu memperkuat niatnya untuk pergi.

Namun, lagi-lagi Zelvin selalu tertahan oleh bibi Lia. Bahkan bibi Lia membujuk Zelvin dengan cara bersujud di bawahnya. Membuat Zelvin tidak enak hati. Zelvin pun mengurungkan niatnya, sampai hari itu tiba.

Hari ini Zelvin sedang libur kerja karna hari ini hari sabtu. Zelvin berniat untuk menjenguk ayahnya di sel tahanan. Zelvin sangat merindukannya.

Jam 9 pagi Zelvin langsug pergi supermarket untuk berbelanja bahan masakan yang akan dia buat.

Setelah selesai berbelanja, Zelvin pun langsung pulang ke rumah Glen. Kemudian langsung menuju dapur untuk memasak.

" Kenapa kamu memasak nak? " Tanya bibi Lia.

" Aku ingin menjenguk ayahku di penjara, sekalian aku ingin makan bersama dengannya. " Ucap Zelvin sambil tersenyum.

Bibi Lia tersenyum haru.

" Anak ini... selalu saja membuatku terharu. " batin Bibi Lia.

Zelvin pun langsung memulai kegiatan memasaknya dan juga di bantu oleh bibi Lia. Saat Zelvin tengah terfokus dengan masakannya. Tiba-tiba Aulisya datang menghampiri Zelvin.

" Buatkan aku teh dan kopi untuk Glen. " Pinta Aulisya pada Zelvin.

Zelvin mendongak menatap Aulisya.

" Aku nyonya? " Tanya Zelvin sambil menunjuk dirinya sendiri.

" Iyalah! Cepat buatkan! Aku tunggu di kamar. " Ujar Aulisya dengan angkuhnya. Kemudian pergi meninggalkan dapur.

" Biar bibi saja yang buatkan, kamu selesaikan saja masakanmu, hm. " Ucap Bibi Lia sambil mengelus rambut Zelvin.

Kemudian pergi ke sisi lain untuk membuat teh dan kopi.

Zelvin pun melanjutkan masakannya. Zelvin tersenyum saat mencium aroma masakannya yang terlihat sangat enak.

" Papa pasti suka. " Batin Zelvin.

Setelah masakannya selesai Zelvin pun langsung menuangkan masakannya kedalam rantang.

" Nak, ini tolong antarkan ke kamar tuan. Jika bibi yang mengantarkannya nyonya pasti akan marah besar. " Ucap bibi Lia merasa tidak enak.

" Iya bi, tidak apa-apa. " Ucap Zelvin sambil mengambil alih nampan yang bibi Lia pegang.

" Terimakasih nak, bibi akan membereskan rantangmu. " Ucap bibi Lia sambil tersenyum.

" Aku pergi dulu. " Pamit Zelvin.

Zelvin pun langsung pergi ke lantai atas menuju kamar Glen. Sesampainya di kamar Glen Zelvin langsung mengetuk pintu kamarnya.

" Masuk! " Saut Aulisya.

Zelvin pun perlahan membuka pintu kamarnya dan masuk kedalam kamar.

Di sofa yang terletak di sudut ruangan, Aulisya tengah duduk di atas pangguan Glen yang sedang bertelanjang dada. Sesaat Zelvin menjadi tidak sadar dan memilih untuk menatap bagian tubuh Glen yang terekspos.

Zelvin pun menggelengkan kepalanya pelan, berusaha untuk sadar.

" Letakkan di atas meja! " Perintah Aulisya.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang