🌹 Bound [7]

32K 3K 112
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

"Hahh ... s-sudah." Napas Jungkook terengah selepas kegiatan panas keduanya.

Taehyung terkekeh lembut, mengecupi wajah berpeluh Jungkook. "Lelah sekali, hm?"

"Iya, ingin tidur." ucap Jungkook sangat pelan. Matanya kian memberat, mereka melakukannya 3 ronde. Sudah pasti Jungkook lelah.

"Tidurlah. Aku akan memelukmu, kemarilah."

Jungkook menurut, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Taehyung kemudian perlahan matanya tertutup saat usapan lembut di kepalanya terasa begitu nyaman, membuatnya semakin mengantuk dan terlelap ke alam mimpi.

"Good night, my love."

•••

Sebuah taksi berhenti didepan pekarangan mansion.

"Ini dia uangnya, terimakasih." Gadis tersebut memberikan beberapa lembar uang pada sang supir taksi sebelum turun dari mobil.

"Huh, lelahnya~ Sial sekali sih, tidak ada yang menyambut kedatanganku kesini saat di Bandara. Setidaknya jemput aku di Bandara, aku pun akan sangat senang." dumelnya kesal.

"Dasar tidak perhatian." dengusnya.

Gadis itu menyeret koper miliknya untuk masuk ke dalam mansion.

"Taehyuuung! Dimana kau? Aku pulang~" teriaknya memanggil nama sang pemilik mansion.

"Selamat datang, Nona." Seokjin beserta seluruh maid di mansion tersebut berbaris rapih dan membungkuk hormat pada seseorang yang kini berkunjung ke mansion. Dia bukan sekedar tamu biasa melainkan seseorang yang spesial bagi Taehyung.

Jennie, wanita cantik itu tersenyum sembari menyerahkan koper dan seluruh bawaannya pada maid disana.

"Dimana Taehyung Oppa?" tanya Jennie pada Seokjin.

"Tuan masih tertidur di kamarnya, Nona." jawab Seokjin.

"Lalu dimana Jong In Oppa? Aku sudah menelponnya jika aku akan pulang hari ini, kenapa malah tidak menjemputku sih?" rengut Jennie.

"Tuan Jong In sedang ada urusan di markas, Nona." jawab Seokjin.

Jennie mengangguk mengerti. "Begitu, ya? Yasudah biarkan saja. Seokjinie Oppa, aku rindu sekali dengan masakanmu. Masakkan aku sesuatu, ya?" Jennie mengait lengan Seokjin untuk berjalan menuju dapur.

"Baiklah, Nona. Saya akan membuat makanan spesial untuk anda."

"Yess~ aku tunggu di ruang tv ya, Oppa? Terimakasih." ujar Jennie dengan senyuman lebarnya, kemudian pergi untuk menonton televisi di ruang tengah.

Seokjin terkekeh ringan. Jennie memang tak pernah berubah. Masih tetap manja, pikirnya.

•••

Bound「✓」Where stories live. Discover now