🌹 Bound [46]

16.1K 1.7K 82
                                    

.
.
.

Jennie sudah dikebumikan pada pagi hari tadi setelah jasadnya bermalam di rumah sakit.

Jungkook sejak tadi berada disamping Taehyung, menenangkan suaminya yang tengah berduka. Ia pun sama, merasa sedih karena kehilangan Jennie.

"Hyung ..." Jungkook mengusap bahu suaminya yang layu dan tengah menangis dalam diam.

"Aku tahu kau merasa sangat kehilangan. Sudah, ya? Jangan menangis lagi. Aku disini." Jungkook membawa Taehyung ke dalam pelukannya ketika tangisan itu berubah menjadi isakan tertahan. Jungkook diam, membiarkan Taehyung menangis sepuasnya. Jungkook akan menemaninya, sampai Taehyung merasa lebih tenang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam ini Jungkook sedang mengemasi semua barang-barangnya. Ia akan pergi dari mansion bersama dengan Dion, atas perintah Taehyung sendiri.

"Pa, kita akan pergi kemana? Apa Daddy mengusir kita?" tanya Dion yang sudah rapih menggunakan jaketnya. Barang-barangnya pun sudah siap dikemas.

Jungkook tersenyum simpul. "Dion, ini demi kebaikan kita berdua. Kita akan mengasingkan diri dari Kota, dan pindah ke desa terpencil. Disana mungkin tidak ada jaringan sama sekali dan juga minim listrik, jadi percuma saja jika kau membawa barang elektronikmu, benda-benda itu tidak akan terpakai nantinya. Maaf ya, kita harus hidup sederhana untuk sementara waktu."

Dion tidak menjawab, tetapi kini anak itu memeluk Jungkook.

"It's okay, Pa. Asalkan aku bersamamu, aku tidak apa-apa. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu. Termasuk Daddy, aku akan memusuhinya jika Daddy berani menyakitimu." ujar Dion yang memeluk erat tubuh Jungkook.

Jungkook tersenyum, hatinya menghangat mendengar penuturan puteranya.

"Papa juga menyayangimu. Kita akan hidup berdua mulai sekarang, di desa terpencil yang jauh dari hiruk-pikuk Kota ini." ujar Jungkook mengelus lembut surai puteranya dan mengecup keningnya sayang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook kini sedang berada di mobil yang akan mengantarnya menuju desa. Ada Eunbi yang menuntun arahnya, ia akan tinggal bersama gadis itu nanti.

"Kook, apa kau siap?" tanya Eunbi yang duduk didepan bersama Heechul yang akan menyetir.

Jungkook mengangguk sembari merangkul Dion yang kini bersender padanya.

"Eum, ayo berangkat."

Dion menatap keluar kaca mobil dan memperhatikan Daddy-nya dari dalam. Ia tidak tahu mengapa Daddy-nya hanya diam saja disana, tidak berniat untuk ikut pergi bersamanya dan juga sang Papa, ataupun berusaha mencegahnya agar tidak pergi.

Dion sangat menyayangi Daddy-nya, tetapi kenapa Daddy-nya hanya diam berdiri disana dan hanya memandanginya saja. Dion ingin Daddy-nya ikut pergi bersamanya juga, setidaknya cegah ia dan Papanya agar tidak jadi pergi. Tetapi tak lama setelahnya ia menunduk dan membenamkan wajahnya pada dada sang Papa, harapannya pupus ketika mobilnya mulai berjalan menjauhi mansion.

Taehyung menatap kepergian mobil hitam itu yang berjalan menjauhi mansion, menjauhi hiruk pikuk perkotaan, dan akan menuju ke desa terpencil, tempat dimana Jungkook dan Dion akan diasingkan.

Bound「✓」Where stories live. Discover now